Dengan alasan apapun, tidak ada aral yang merintangi Shin Tae-yong untuk mendapatkan kontrak baru dari PSSI. Pasalnya, 2 target yang dibebankan padanya sebagai klausul perpanjangan kontrak terpenuhi.
Shin Tae-yong mampu membawa timnas Indonesia senior tembus babak 16 besar Piala AFC 2023. Indonesia yang semula diremehkan berdiri sejajar dengan 15 negara sepak bola Asia.
Demikian pula di bulan April yang lalu. Shin Tae-yong bahkan melebihi target PSSI. Timnas Indonesia U-23 mampu tembus babak semifinal. Padahal PSSI hanya menargetkan 8 besar saja.
Selain itu, Shin Tae-yong hampir membawa Indonesia meraih tiket Olimpiade Paris 2024. Seandainya saja wasit yang memimpin saat itu berlaku adil, sejarah baru sepak bola Indonesia akan tercipta.
Memasuki kontrak kedua, dipastikan Piala AFF 2024 yang akan digelar November-Desember 2024 menjadi target yang harus dipenuhi. Sebab, Piala AFF selalu menjadi 'lagu wajib' yang disenandungkan para pembenci Shin Tae-yong.
Dalam setiap dialog membahas prestasi Shin Tae-yong, tropi selalu menjadi tagihan pertama pada sang coach. Peningkatan peringkat FIFA dan hasil dalam Piala AFC 2023 maupun Piala AFC U23 dianggap bukan sebuah prestasi.
Maka jika telinga Shin Tae-yong dan pendukungnya ingin nyaman, satu-satunya jalan adalah meraih tropi tersebut. Karena itu satu-satunya jalan untuk menutup berbagai kritikan.
Namun untuk meraih tropi tersebut bukan perkara mudah. Pelaksanaan ajang Piala AFF 2024 di luar kalender FIFA menjadi penyebabnya. Dengan kondisi ini, Shin Tae-yong tidak mampu menggunakan skuad terbaiknya.
Sementara itu, lawan-lawan Indonesia, seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia dipastikan tidak bermasalah. Sebab para pemain negara-negara tersebut hanya bermain di kompetisi domestik.