Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tantangan Berat Shin Tae-yong Pasca Penandatangan Perpanjangan Kontrak

13 Mei 2024   13:03 Diperbarui: 13 Mei 2024   15:45 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong saat mendampingi timan Indonesia hadapi Vietnam (Sumber gambar: pssi.org)

Dengan alasan apapun, tidak ada aral yang merintangi Shin Tae-yong untuk mendapatkan kontrak baru dari PSSI. Pasalnya, 2 target yang dibebankan padanya sebagai klausul perpanjangan kontrak terpenuhi.

Shin Tae-yong mampu membawa timnas Indonesia senior tembus babak 16 besar Piala AFC 2023. Indonesia yang semula diremehkan berdiri sejajar dengan 15 negara sepak bola Asia.

Demikian pula di bulan April yang lalu. Shin Tae-yong bahkan melebihi target PSSI. Timnas Indonesia U-23 mampu tembus babak semifinal. Padahal PSSI hanya menargetkan 8 besar saja.

Selain itu, Shin Tae-yong hampir membawa Indonesia meraih tiket Olimpiade Paris 2024. Seandainya saja wasit yang memimpin saat itu berlaku adil, sejarah baru sepak bola Indonesia akan tercipta.

Piala AFF 2024

Memasuki kontrak kedua, dipastikan Piala AFF 2024 yang akan digelar November-Desember 2024 menjadi target yang harus dipenuhi. Sebab, Piala AFF selalu menjadi 'lagu wajib' yang disenandungkan para pembenci Shin Tae-yong.

Dalam setiap dialog membahas prestasi Shin Tae-yong, tropi selalu menjadi tagihan pertama pada sang coach. Peningkatan peringkat FIFA dan hasil dalam Piala AFC 2023 maupun Piala AFC U23 dianggap bukan sebuah prestasi.

Maka jika telinga Shin Tae-yong dan pendukungnya ingin nyaman, satu-satunya jalan adalah meraih tropi tersebut. Karena itu satu-satunya jalan untuk menutup berbagai kritikan.

Namun untuk meraih tropi tersebut bukan perkara mudah. Pelaksanaan ajang Piala AFF 2024 di luar kalender FIFA menjadi penyebabnya. Dengan kondisi ini, Shin Tae-yong tidak mampu menggunakan skuad terbaiknya.

Sementara itu, lawan-lawan Indonesia, seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia dipastikan tidak bermasalah. Sebab para pemain negara-negara tersebut hanya bermain di kompetisi domestik.

Inilah masalah utama yang akan dihadapi Indonesia. Maka wajar jika para penentang Shin Tae-yong mensyaratkan Piala AFF sebagai bukti prestasi Shin Tae-yong.

Tembus Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Target kedua ini lebih ringan jika dibandingkan Piala AFF 2024. Dua pertandingan terakhir Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan digelar bulan Juni mendatang.

Memandang target ini lebih ringan paling tidak didasarkan pada 2 hal. Pertama, Indonesia hanya membutuhkan 1 angka saja untuk lolos ke putaran ketiga.

Target 1 angka bukan hal yang sulit. Angka ini dapat diperoleh saat Indonesia berhadapan dengan Filipina, tim terlemah di grup F.

Kedua, dalam 2 pertandingan tersebut Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. Hal ini sangat berpengaruh besar dalam hal dukungan. Stadion Gelora Bung Karno akan menjadi kandang menyeramkan bagi lawan.

Ketiga, mengingat jadwal ajang ini sesuai dengan calendar FIFA, Shin Tae-yong dapat mengoptimalkan skuad yang ada. Karena klub diwajibkan melepaskan pemainnya ke timnas masing-masing.

Dua tantangan ini yang akan menjadi tugas Shin Tae-yong dengan kontrak barunya. Tantangan terberat tetap terletak pada ajang Piala AFF 2024.

Lembah Tidar, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun