Di sinilah blundernya Hendri Satrio. Dalam bidang politik saja sebuah partai yang pemilu lalu hanya mengantongi 10% perolehan suara, kini menjadi 13% itu kan juga sebuah peningkatan alias prestasi. Ini hanya sebuah analogi.
Kemudian, memimpikan dari sebuah turnamen besar sekelas Asia. Jelas ini mimpi di siang bolong. Jangankah Indonesia, Korea Selatan yang merupakan jago sepak bola Asia saja tidak mampu. Malahan mereka kalah dari Indonesia di Piala Asia U-23 2024.
Maka tidak salah jika PSSI hanya menargetkan timnas Indonesia U-23 hanya tembus 8 besar. Ini sebuah sikap PSSI 'sadar posisi'. Namun jika PSSI langsung targetkan juara, bisa-bisa PSSI 'dirujak' kiri kanan.
Berkaca dari ucapan Hendri Satrio ini, menjadi pertanyaan lalu yang salah siapa sih. Acara mengupas sepak bola, e yang diundang pengamat politik. Ayak-ayak, wae!
Lembah Tidar, 12 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H