Hal ini dikhawatirkan akan terjadi di Indonesia jika ditinggalkan oleh Shin Tae-yong. Hal itu dikatakan media Jepang dengan menyamakan kasus Park Hang-seo di Vietnam.
Namun jika melihat apa yang dilakukan Shin Tae-yong saat ini, hal itu tidak akan terjadi. Permasalahannya, Shin Tae-yong telah mempersiapkan para pelapis pemain yang saat ini ada.
Hal berbeda dilakukan Park Hang-seo. Selama kejayaannya sosok yang dihormati di Vietnam ini lupa melakukan regenerasi. Sehingga beberapa media Vietnam menuduh Park Hang-seo tidak sportif ketika meninggalkan timnas Vietnam saat kondisinya menurun.
Upaya regenerasi yang dilakukan Troussier justru yang dianggap merusak sepak bola Vietnam. Padahal Troussier justru ingin memperbaiki kesalahan Park Hang-seo.
Dalam timnas Indonesia saat ini terlihat ada perjenjangan antar generasi yang terjaga. Ketika beberapa pemain harus naik kelas, telah muncul penggantinya. Hal ini terlihat juga dengan adanya kerja sama antara Shin Taeyong dengan Indra Sjafri dan Nova Arianto yang melatih kelompok umur.
Persamaan persepsi antar ketiganya, akan menempatkan timnas kelompok umur menjadi feeder bagi level di atasnya. Sehingga ada kesinambungan di antara mereka.
Lembah Tidar, 9 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H