Tak dapat dimungkiri salah satu faktor penyebab kekalahan timnas Indonesia U-23 dari Irak dalam perebutan tempat ketiga Piala AFC U23 adalah masalah kebugaran. Kondisi kebugaran para pemain Irak jauh lebih baik dibandingkan Indonesia. Meski tidak kentara, kondisi ini terlihat.
Kondisi ini mengingatkan dengan boxing day yang berlaku di Liga Inggris. Liga terbesar di dunia ini dikenal memberlakukan boxing day dalam turnamennya.
Sebuah kondisi di mana setiap klub harus menjalani pertandingan dalam waktu yang sangat berdekatan. Tidak jarang dalam satu minggu, sebuah klub harus menghadapi 3 pertandingan. Sebuah situasi yang sangat berat bagi klub maupu pemain.
Hal ini terjadi pada timnas Indonesia, meskipun tidak mirip-mirip banget. Perlu diketahui, timnas Indonesia harus menghadapi Korea Selatan (26/4/2024), Uzbekistan (29/4/2024), dan Irak (2/5/2024).
Situasi inilah yang harus dihadapi Marselino Ferdinan dan kawan-kawan. Mereka tidak mempunyai waktu yang cukup untuk recovery, mengembalikan kebugaran seperti semula.
Mirisnya setiap pertandingan yang dihadapi Indonesia sangat berat. Mengalahkan Korea Selatan melalui adu penalti jelas menguras fisik dan psikis para pemain. Sebab mereka sudah melalui babak extra time.
Demikian pula dengan laga semifinal menghadapi Uzbekistan. Tekanan sepanjang laga dari tim berjuluk Srigala Putih ini membuat para pemain terforsir tenaganya. Tingkat kebugaran yang belum sepenuhnya pulih harus terkuras lagi.
Tiga hari kemudian, mereka harus menghadapi Irak dalam pertandingan 120 menit. Pada fase ini sangat terlihat turunnya tingkat kebugaran para pemain. Sehingga sangat wajar jika Irak mampu mengeksploitasi Indonesia, sebab secara kebugaran mereka sedikit lebih unggul.
Hal ini diakui terus terang oleh Shin Tae-yong dalam konperensi pers pasca pertandingan.
"Para pemain sangat lelah dan kelelahan, mereka benar-benar kelelahan," ungkap Shin Tae-yong dilansir dari laman resmi AFC, Jumat (3/5/2024).
Kondisi ini disadari Shin Tae-yong, tapi dia tidak punya pilihan lain. Jarak kualitas yang terbentang lebar antara pemain utama dan pelapis menjadi penyebab. Sehingga menghindari berbagai resiko kekuatan Shin Tae-yong bertumpu pada pemain tertentu saja.
Menghadapi babak play-off di Paris 9 Mei 2024, Shin Tae-yong mempunyai cukup waktu untuk membenahi Tingkat kebugaran para pemain. Sehingga Shin Tae-yong telah menyiapkan program tersebut.
"Selama sekitar dua atau tiga hari kami hanya akan fokus pada pemulihan, saya bahkan tidak akan membiarkan pemain menyentuh bola. Setelah itu kami punya waktu tiga atau empat hari dan kemudian kami akan melakukan Latihan taktis dan menganalisis lawan kami," lanjut Shin Tae-yong.
Lewat persiapan ini, timnas Indonesia U-23 akan menggunakan kesempatan ketiga untuk mewujudkan Impian Olimpiadenya.
Lembah Tidar, 4 Mei 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI