Laga uji coba ketiga timnas Indonesia berakhir minor. Iran menghajar timnas Indonesia dengan skor telak, 5-0. Sebuah kekalahan yang tidak perlu ditangisi, karena memang harus terjadi.
Iran dengan segala superioritasnya malam itu (9/1) mengobrak-abrik lini pertahanan Indonesia. Walhasil 5 gol bersarang di gawang Ernando Ari. Sebuah kenyataan yang lagi-lagi tidak periu ditangisi.
Sebagai penghuni peringkat ke-21 FIFA, pemilik 3 gelar Piala Asia hal ini menjadi wajar. Lain halnya jika justru Indonesia yang mengalahkan Iran dengan skor 5-0. Di mana Indonesia 'hanya ' penghuni peringkat 146 FIFA.
Pasca kekalahan tersebut ada komentar menarik Shin Tae-yong yang disampaikan lewat laman resmi PSSI.
"Pemain sudah berjuang dan kerja keras di lapangan. Memang ada beberapa kesalahan dari lini belakang kita, apalagi ada tiga gol yang merupakan hasil dari kesalahan kita sendiri," ucap Shin Tae-yong lewat laman resmi PSSI (10/1).
Dari ucapan tersebut tampak bahwa Shin Tae-yong tetap mengapresiasi apa yang dilakukan anak buahnya. Kalaupun kalah, mereka sudah berusaha dengan sekuat tenaga.
Bagian kedua, Shin Tae-yong menyebut kesalahan di lini belakang. Dan kesalahan itu berbuah gol bagi timnas Indonesia.
Membaca komentar kedua ini, pikiran pun melayang pada 2 laga uji coba sebelumnya. Kalau boleh berandai-andai, jika tidak ada blunder pada 2 laga tersebut, mungkin hasilnya berbeda.
Pada laga uji coba pertama, terhitung 3 blunder terjadi. Ironisnya dilakukan oleh bek-bek yang seharusnya menjadi pertahanan terakhir sebuah tim. Jordi Amat dan Justin Hubner menjadi aktornya.
Giliran uji coba kedua, blunder lagi yang menimpa timnas Indonesia. Kali ini Rizky Ridho yang menjadi pelakunya. Back pass tanggung pada Ernando berbuah gol ke gawang.
Dari ucapan Shin Tae-yong di atas, ditengarai lini belakang lagi-lagi buat kesalahan fatal. Pelatih asal Korea mengatakan 3 gol bersarang gegara kesalahan ini. Karena pertandingan tidak disiarkan, jadinya hanya menebak-nebak.
Kalaupun benar kesalahan tersebut terjadi paling tidak ada 2 hal penyebabnya. Pertama, intensitas serangan yang dilakukan para pemain Iran begitu tinggi. Hal ini menimbulkan rasa gugup di lini belakang.
Rasa gugup ini akan berakibat banyak. Mulai tidak nyaman saat memegang bola, salah passing, dan kalah duel dengan pemain lawan. Ujung-ujungnya, kesalahan dalam tingkat sekecil apapun berpotensi lahir gol.
Mencermati apa yang disampaikan Shin Tae-yong menjadi pertanyaan besar bahwa ujian lini pertahanan dari Iran diharapkan mampu memberikan masukan untuk penguatan. Menghadapi tim dengan level rendah kesalahan tersebut tidak boleh terjadi lagi. Hal ini mengingat personil yang ada sudah cukup memadai.
Lembah Tidar. 10 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H