Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Bulutangkis Indonesia Butuh Sosok Seperti Shin Tae-yong

6 Oktober 2023   09:12 Diperbarui: 6 Oktober 2023   09:18 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong saat memberikan arahan pada pemain timnas U-23 Indonesia (Sumber gambar: pssi.org)

Lengkap sudah 'penderitaan' bulutangkis Indonesia dalam mengarungi tahun 2023. Kegagalan yang dialami tim bulu tangkis dalam Asian Games 2022, menambah panjang puasa gelar yang dialami.

Gelar nomor perorangan maupun beregu, kini jarang terlihat. Coba saja tengok pada laman pbsi.id pada bagian prestasi. Catatan tahun 2023, begitu minim dengan prestasi. Beberapa pemain unggulan yang digadang-gadang menuai prestasi, hasilnya nol.

Pun sama dengan nomor beregu. Ajang Thomas Cup, Uber Cup, Sudirman Cup, maupun ajang bulu tangkis dalam multi event, tidak akrab lagi dengan kita. Semua gelar menjauh. Seperti yang terjadi dalam Asian Games.

Dalam ajang ini, tim bulutangkis beregu Indonesia hancur berantakan. Mirisnya, mereka hancur bukan di partai final, tapi di partai pendahuluan. Seperti tim beregu putri yang hancur di tangah China pada babak pertama.

Di sisi lain, Negara-negara tetangga justru bertabur dengan prestasi. Baik nomor perorangan maupun beregu. Thailand, Korea Selatan, Jepang, bahkan India kini menjadi raksasa baru. Seperti India, siapa yang menyangka akan mampu memeluk Thomas Cup tahun ini.

Gambaran kontardiktif inilah yang terjadi terkait prestasi bulutangkis Indonesia. PR-PR besar yang selama ini tersaji di depan PBSI, tidak satu pun terselesaikan. Alih-alih prestasi yang direngkuh, justru performa para pemain jatuh di jurang paling dalam.

PBSI Butuh 'Shin Tae-yong'

Membawa nama Shin Tae-yong dalam urusan PBSI jelas hal yang aneh. Sosok satu ini ahli di bidang sepak bola bukan bulutangkis. Namun ada satu sisi yang dapat dipelajari dari dia.

Faktor yang paling tampak dari para pebulutangkis Indonesia saat ada pada dua hal. Pertama, stamina dan kedua adalah mental bertanding.

Jika diperhatikan secara mendalam, stamina para pemain saat memasuki rubber game cenderung menurun tajam, disbanding gim sebelumnya. Apalagi jika mereka baru saja merebut gim kedua.

Ujung-ujungnya di gim ketiga, para pemain Indonesia menjadi bulan-bulanan lawan. Beberapa ganda putra Indonesia pun mengalami gejala semacam ini. Contoh terakhir adalah bagaimana Leo/Daniel dibuat pontang-panting oleh Rankireddy/Shetty saat rubber game.

Hal kedua adalah urusan mental. Diakui atau tidak, para pemain Indonesia selalu tampil dengan kondisi tegang. Mereka tidak enjoy dalam menjalani pertandingan, berbeda dengan pemain negara lain.

Urusan mental bukan urusan sepele. Sebab akan berpengaruh pada performa pemain. Barangkali tuntutan yang demikian berat dari federasi ataupun public yang membebani mereka. Tuntutan agar menang, justru menjadi boomerang bagi penampilan mereka.

Dua hal ini belakangan ini tidak terlihat dalam cabang sepak bola. Para pemain timnas sepak bola Indonesia di semua level, sudah jauh dari permasalaham stamina dan mental.

Mereka mampu bermain Spartan sepanjang pertandingan. Demikian pula urusan mental, timnas yang dahulu selalu merasa minder menghadapi negara asing, kini tidak lagi.

Hal lain yang patut ditiru dari Shin Tae-yong adalah keberaniannya menampilkan talenta muda. Shin Tae-yong berani memutus satu generasi dengan meminggirkan para pemain senior langganan timnas.

Langkah yang dilakukan coach dari Korea Selatan kini berbuah manis. Para pemain timnas saat ini dipenuhi dengan talenta muda dengan stamina yang luar biasa dan mental bertanding sekuat baja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun