Posisi runner up Indonesia di fase grup, membuat semuanya sulit. Undian yang digelar kemarin, menempatkan Indonesia berhadapan dengan Cina, bukan dengan Malaysia. Otomatis hal ini menjadi PR besar PBSI. Bagaimanapun juga Cina adalah tim kuat.
Namun jika dipikir-pikir, babak 8 besar memang tidak menawarkan banyak pilihan. Permasalahannya, di babak ini dihuni oleh para raksasa bulu tangkis dunia. Mulai dari Indonesia, Cina, Jepang, Thailand, Denmark, dan lain-lain. Jadi siapa pun lawannya, pasti berkeringat.
Laga Indonesia-Cina rencana digelar pukul 16.00 WIB. Aroma persaingan keras jelas terbaca sejak awal. Keduanya tidak mau terjegal di babak perempat final, apalagi bagi Cina sebagai tuan rumah.
Secara hitung-hitungan, Indonesia tetap punya peluang untuk mencuri kemenangan dalam laga menghadapi Cina sore nanti. Paling tidak Indonesia harus merebut 3 nomor, selebihnya bisa dilepas.
Dari 5 nomor yang dipertandingkan, kemungkinan Indonesia mengemas kemenangan adalah di partai ganda campuran. Bagaimanapun juga Dejan/ Gloria maupun Rinov/ Pitha akan kesulitan menundukkan ganda campuran Cina, Zheng Si Wei/ Huang Ya Qiong. Praktis nomor ini lepas.
Peluang besar jelas ada di nomor ganda putra. Fajar/ Rian sebagi pemegang rangking 1 BWF dipastikan tidak akan mengalami kesulitan menundukkan pasangan tuan rumah. Tentu saja dengan catatan Fajar/ Rian mampu fokus selama pertandingan. Karena penyakit mereka berdua sering kurang fokus dalam laga.
Peluang cukup besar juga ada di nomor tunggal putra. Shi Yu Qi dan Li Shi Feng di kubu Cina mempunya statistik menarik dengan 2 tunggal putra kita. Li Shi Feng, selama berkarir lebih sering kalah baik terhadap Jojo maupun Ginting.
Sedangkan rekor Shi Yu Qi lebih menarik. Selama menjalani laga, superioritas Shi Yu Qi atas Ginting sangat kentara. Dalam 8 kali pertemuan, 7 kali dia mengalahkan Ginting. Sedangkan dengan Jojo rekor pertemuannya 6-4 untuk Jojo. Maka kemungkian Shi Yu Qilah yang akan diturunkan Cina.
Peluang berikut di nomor ganda putri. Meskipun baru mengemas 1 kemengan atas ganda kuat Cina Cheng Qi Cheng/ Jia Yi Fan, peluang itu tetap ada. Tinggal bagaimana Apriyani maupun Siti Fadia mampu bermain cermat dan tidak melakukan kesalahan  sendiri.
Nomor tunggal putri pun tidak kalah menarik. Jika Cina menurunkan Chen Yu Fei, Indonesia dapat berharap banyak. Sebab rekor pertemuan berpihak pada Jorji, 6-2.
Nah, itu hitungannya. Tinggal nanti bagaimana di lapangan.
Lembah Tidar, 19 Mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H