Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mengapa di Zaman Pak Harto Kita Lebih Sering Juara SEA Games?

15 Mei 2023   14:23 Diperbarui: 15 Mei 2023   14:29 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
logo SEA Games 32 di Kamboja. (sumber: bola.net)

Mungkin tidak semua orang ngh (sadar) dengan pertanyaan ini. Yang kita dengar selama ini setiap SEA Games dihelat, selalu juara umum yang ditargetkan, namun hasilnya hanya peringkat ketiga. Demikian pada SEA Games di Kamboja kali ini, Indonesia masih terpaku di posisi ketiga.

Melihat sejarah pelaksanaan SEA Games tahun-tahun lalu, Indonesia terhitung menjadi raja SEA Games. Tercatat 10 kali Indonesia mampu menjadi juara umum, sedikit di bawah Thailand yang mengemas 13 kali juara umum. Padahal Indonesia baru berpartisipasi pada tahun 1977.

Keikutsertaan Indonesia dalam SEA Games, ternyata tidak berjalan mulus. Thailand adalah satu-satunya negara yang menentang kehadiran Indonesia dengan alasan berada di luar semenanjung. Baru pada tahun 1977 Indonesia ikut dalam SEA Games atas bantuan Malaysia.

Hebatnya lagi, dalam debut pertama Indonesia langsung menyabet gelar juara umum. Mengalahkan Thailand yang selama ini merajai SEA Games. Mungkin ini alasan Thailand selalu menolak keikutsertaan Indonesia dalam SEA Games.

Setelah kemenangan itu, secara berturut-turut Indonesia menduduki posisi juara umum. Mulai dari tahun 1977 hingg 1997. Gelar juara umum hanya sempat direbut Thailand pada tahun 1985 dan 1995.

Capaian ini jelas sangat luar biasa. Dan luar biasanya prestasi ini dicapai di zaman pemerintahan Pak Harto. Satu-satunya gelar juara umum yang dicapai Indonesia setelah Pak Harto, hanya pada tahun 2011. Setelah itu, gelar itu seakan menjauh dari Indonesia hingga hari ini.

Kenyataan ini sebenarnya sangat menarik dikaji, dan banyak kemungkinan yang bisa menjadi pertimbangan. Apakah hal ini disebabkan perkembangan olah raga Indonesia yang stagnan, sementara negara lain mengalami kemajuan pesat. Apalagi setelah kehadiran Vietnam dalam SEA Games, karena Vietnam menjadi pesaing ketat Thailand dan Indonesia.

Kemungkinan lain, apakah perhatian pemerintah terhadap olah raga lebih baik pada masa Pak Harto dibanding saat ini. Sehingga setiap mengikuti even SEA Games para atlit begitu bersemangat untuk mencapai prestasi terbaiknya. Sebab harus diakui pada saat Gusdur, masalah olah raga sempat terpinggirkan. Bahkan Kementerian Olah Raga sempat dihapus pada saat itu.

Yang ketiga, apakah mungkin negara-negara lain segan dengan Pak Harto. Sehingga mereka memilih untuk mengalah. Haha ... untuk yang terakhir ini rasanya tidak mungkinlah. Mosok gegara segan terus para atlit memilih mengalah.

Lepas dari semua itu, mungkin perkembangan olah raga negara-negara tetangga begitu pesatnya. Sehingga peningkatan yang ada di Indonesia, kalah jauh dengan negara-negara lain, terutama pesaing Indonesia. Jika ini yang terjadi, jawabannya hanya kerja keras.

Lembah Tidar, 15 Mei 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun