Pertemuan Thailand dengan Vietnam mala mini sangat berbeda dengan beberapa waktu yang lalu. Jika saat itu mereka hanya bermain-main sekedar untuk menyingkirkan Indonesia, kini situasinya terbalik. Justru kubu Indonesia full senyum menyaksikan Thailand dan Vietnam bertarung dengan sengit untuk memuncaki grup B.
Kengototan mereka tentu saja bukan tanpa alasan. Posisi pemuncak grup B menjadi jaminan untuk melaju ke babak semifinal, sebab lawan yang harus dihadapi adalah Myanmar. Sebuah negara dengan level sepak bola satu level di bawah Thailand dan Vietnam. Namun jika mereka berada di posisi kedua, bisa jadi impian ke semifinal ambyar gegara bertemu Indonesia.
Sampai saat tulisan ini saya buat, kedudukan Thailand dan Vietnam sama kuat, 1-1. Hal ini mendorong mereka memasuki babak tambahan 2 x 15 menit. Seandainya babak tambahan ini masih sama kedudukannya, maka adu penalti menjadi satu-satunya penentu.
Situasi duel sengit tersebut jelas sangat menguntungkan kubu Indonesia. Pertama, Indonesia telah menyelesaikan seluruh pertandingan satu hari sebelumnya. Hal ini memberikan kesempatan recovery lebih lama bagi Indonesia dibandingkan Vietnam dan Thailand.
Kedua, waktu istirahat yang lebih lama memungkinkan Indra Syafri dan staf kepelatihan menganalisa pertandingan Thailand-Vietnam. Hasil Analisa ini akan menjadi bekal berharga saat menghadapi salah satu dari mereka pada hari Sabtu nanti. Indra Syafri mempunyai waktu lebih banyak untuk menyiapkan skuadnya.
Keuntungan ketiga adalah faktor kebugaran dan keutuhan pemain. Sampai 90 menit pertandingan berjalan, pemain dari kedua negara beberapa kali harus menerima penanganan medis karena factor kebugaran. Bahkan beberapa di antaranya mengalami cedera.
Situasi ini tidak bisa dihindari, karena Thailand dan Vietnam sama-sama ngotot mengejar kemenangan demi menghindari Indonesia. Tensi tinggi yang mereka terapkan akan menguras energi yang ada pada keduanya.Â
Di sisi lain, waktu recovery bagi mereka sangat terbatas. Sehingga tidak heran jika keduanya melakukan protes. Grup B yang terdiri dari negara-negara kuat dalam sepak bola mendapat jatah recovery yang sebentar. Sementara grup A yang terbilang grup lunak, justru mempunyai waktu lebih panjang.
Namun siapa pun pemenangnya, Garuda Muda wajib tetap memegang kewaspadaan tinggi saat harus meladeni mereka. Sebab diakui atau tidak, mereka tidak sudi harus menyerah pada Indonesia. Sehingga bukan tidak mungkin perasaan itu menjadi motivasi tinggi pada pertandingan semifinal 2 hari ke depan.
Lembah Tidar, 11 Mei 2023