Untuk sementara hilang sudah spekulasi tentang nasib Shin Tae-yong di era kepemipinan Erick Thohir. Secara gamblang Erick Thohir hanya membebani Shin Tae-yong hanya untuk level senior dan U-23 saja. Untuk kelompok umur yang lain, konon akan dicarikan pelatih lain.
Penempatan Shin Tae-yong pada dua level ini jangan dianggap main-main. Karena meski hanya di dua level ini, dipastikan tuntutan terhadap kinerja Shin Tae-yong pasti cukup berat. Tengok saja, hingga akhir tahun paling tidak ada 4 kali FIFA Matchday, bulan Juni dan September. Dan dalam beberapa tahun ini, event ini sekarang menjadi garapan serius PSSI. Selain memberikan pengalaman tanding bagi pemain, juga mendongkrak rangking FIFA.
Mengingat pentingnya event ini, maka dapat dipastikan Shin Tae-yong harus bekerja keras. Apalagi lawan yang dihadapi pasti di atas timnas kita. Otomatis diperlukan kekuatan lebih untuk mengalahkan mereka.
Agenda lain Shin Tae-yong masih segudang selain FIFA Matchday. Mulai dari Asian Games, Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2024, dan Final Piala Asia 2023.
Deretan agenda ini jelas agenda yang sangat berat. Sehingga bisa saja Erick Thohir menjadikan agenda ini sebagai caranya menilai performa kepelatihan Shin Tae-yong. Sehingga hasil penilaian ini akan menjadi dasar bagi Erick Thohir untuk menentukan nasib Shin Tae-yong selanjutnya.
Namun dari berbagai sumber, tampaknya ada kesamaan visi antara Shin Tae-yong dan Erick Thohir. Kesamaan itu adalah keinginan keduanya menaikkan level sepak bola Indonesia di dunia. Maka bukan tidak mungkin jika rangkaian jadwal padat timnas U-23 dan senior hingga akhir 2023 dapat menjadi jalan menuju era tersebut.
Lembah Tidar, 3 Mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H