Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Akhirnya Sihir Ganjar Pranowo Memikat PPP

27 April 2023   11:15 Diperbarui: 27 April 2023   11:19 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti dugaan beberapa pengamat, pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDI P pun mulai menyihir partai lain. Kali ini PPP yang terkena tongkat sihir tersebut. Lewat deklarasinya kemarin di Sleman, secara tegas PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres, sehingga otomatis mereka siap berada di barisan PDI P.

Apakah langkah PPP salah? Dalam politik tidak ada kata salah. Jika mereka dianggap meninggalkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), tunggu dulu. Jangan memvonis seperti itu. Sebab dalam kenyataannya dalam koalisi tersebut belum mengeluarkan capres siapa yang akan diusung. Jika selama ini ada, baru wacana pembentukan sebuah koalisi besar melibatkan KIB dan KIR.

Di sisi lain, PPP tidak mempunyai figur yang akan diusung sebagai capres. Bahkan untuk cawapres pun diisukan mereka akan mengusung Sandiaga Uno. Maka sudah menjadi sebuah perhitungan yang tepat jika mereka merapat ke barisan PDI P yang mengusung Ganjar Pranowo.

Lalu ada target enggak dengan pernyataan dukungan ini? Jelas ada, dalam politik tidak ada makan siang gratis. Dapat dipastikan PPP pun mengharapkan imbal balik dari dukungan ini. Target tertinggi pasti adalah kursi cawapres. Sebab sebagai partai besar yang pertama menyatakan dukungannya, mereka merasa pantas untuk duduk di posisi tersebut. Sebuah kalkulasi yang masuk akal.

Sementara itu bagi Koalisi Indonesia Bersatu, bergabungnya PPP dengan mendukung Ganjar Pranowo sebagai sebuah kehilangan besar. Sebab karena tindakan itu, KIB menyisakan 2 partai di dalamnya, Golkar dan PAN. Walaupun dalam sebuah wawancara Ace Hasan Syadzily dari Golkar tidak mempermasalahkan langkah PPP tersebut. Sebab mereka berdua sudah cukup mempunyai syarat untuk mengusung capres sendiri. Cuma permasalahannya, berani tidak mereka melangkah.

Kembali pada pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDI P, terbukti mampu membuat dinamika menuju agenda 2024. Dua kubu capres yang semula sudah mapan, sontak berubah total. Setiap pihak mulai berpikir ulang tentang peluang. Termasuk di antaranya PAN dan Golkar, bagaimanapun juga mereka harus melakukan kalkulasi ulang terhadap dukungan yang diberikan. Apalagi keduanya belum mempunyai ikatan yang pasti dengan ketiga capres yang ada.

Lembah Tidar, 27 April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun