Seperti dugaan beberapa pengamat, pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDI P pun mulai menyihir partai lain. Kali ini PPP yang terkena tongkat sihir tersebut. Lewat deklarasinya kemarin di Sleman, secara tegas PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres, sehingga otomatis mereka siap berada di barisan PDI P.
Apakah langkah PPP salah? Dalam politik tidak ada kata salah. Jika mereka dianggap meninggalkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), tunggu dulu. Jangan memvonis seperti itu. Sebab dalam kenyataannya dalam koalisi tersebut belum mengeluarkan capres siapa yang akan diusung. Jika selama ini ada, baru wacana pembentukan sebuah koalisi besar melibatkan KIB dan KIR.
Di sisi lain, PPP tidak mempunyai figur yang akan diusung sebagai capres. Bahkan untuk cawapres pun diisukan mereka akan mengusung Sandiaga Uno. Maka sudah menjadi sebuah perhitungan yang tepat jika mereka merapat ke barisan PDI P yang mengusung Ganjar Pranowo.
Lalu ada target enggak dengan pernyataan dukungan ini? Jelas ada, dalam politik tidak ada makan siang gratis. Dapat dipastikan PPP pun mengharapkan imbal balik dari dukungan ini. Target tertinggi pasti adalah kursi cawapres. Sebab sebagai partai besar yang pertama menyatakan dukungannya, mereka merasa pantas untuk duduk di posisi tersebut. Sebuah kalkulasi yang masuk akal.
Sementara itu bagi Koalisi Indonesia Bersatu, bergabungnya PPP dengan mendukung Ganjar Pranowo sebagai sebuah kehilangan besar. Sebab karena tindakan itu, KIB menyisakan 2 partai di dalamnya, Golkar dan PAN. Walaupun dalam sebuah wawancara Ace Hasan Syadzily dari Golkar tidak mempermasalahkan langkah PPP tersebut. Sebab mereka berdua sudah cukup mempunyai syarat untuk mengusung capres sendiri. Cuma permasalahannya, berani tidak mereka melangkah.
Kembali pada pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDI P, terbukti mampu membuat dinamika menuju agenda 2024. Dua kubu capres yang semula sudah mapan, sontak berubah total. Setiap pihak mulai berpikir ulang tentang peluang. Termasuk di antaranya PAN dan Golkar, bagaimanapun juga mereka harus melakukan kalkulasi ulang terhadap dukungan yang diberikan. Apalagi keduanya belum mempunyai ikatan yang pasti dengan ketiga capres yang ada.
Lembah Tidar, 27 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H