"Nah, gitu. Ini baru namanya anak bapak. Kalau perlu, tambahin dengan nangis dan merengek-rengek. Hehe... kaya film India itu, lho." Kali ini Pak Warno nampak lega.
*****
Hari yang ditunggu pun tiba. Erwin tampak duduk di ruangan. Tangannya sibuk bermain gawai untuk menghilangkan rasa groginya.
"Jadi kamu balik?" tanya perempuan yang tiba-tiba berdiri di depan Erwin.
Erwin hanya mengangguk. Mulutnya masih sulit untuk berbicara.
"Lalu apa jaminannya?'
"Saya akan perbaiki semua kesalahan saya."
"Semudah itu?"
"Yah, saya harus bilang apa lagi?" kata Erwin lemah.
"Dulu kamu juga begitu."
"Kali ini tidak lagi."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!