Liverpool versus Real Madrid pada dini hari tadi. Ekspetasi berlebih pasti sudah dirasakan. Sebab, partai ini tidak ubahnya partai ulangan. Bedanya, pada tahun lalu keduanya bertemu di babak final Liga Champions, kini Liverpool dan Real Madrid harus saling bunuh di babak 16 besar.
Siapa pun orangnya pasti menunggu lagaEkspetasi lain apa yang ditunggu dini hari tadi selain laga keduanya? Ada, dong. Kita ingin melihat bagaimana Kloop akan melakukan balas dendam pada Ancelloti yang merampas si Kuping Besar dari impian Kloop dan anak buahnya. Tahun lalu Liverpool tunduk dengan angka 0-1.
Saat laga berjalan sekitar 15 menitan, semua berjalan sesuai rencana Kloop. Dalam waktu sependek itu, mereka mampu menceploskan 2 gol ke gawang Courtouis. Satu backheel dari Nunez, satu lagi karena kekonyolan kipper Real Madrid, sehingga Salah dengan mudah menghukum Real Madrid dengan gol keduanya.
Namun ternyata semuanya menjadi ambyar manakala Vinicius Junior merobek gawang Liverpool. Hasil serangan balik, dan diakhiri dengan tendangan ciamik, Real Madrid memperkecil ketinggalan. Dan tak lama kemudian, lagi-lagi Vinicius Junior menghukum Liverpool. Kali ini bola sapuan Allison justru memantul lewat kaki Vinicius Junior yang berada di depan sang kipper. Walhasil bola pun masuk ke gawang Liverpool. Skor berubah 2-2.
Setelah kedudukan sama tersebut, keadaan pun berubah. Mental juara yang dimiliki Real Madrid makin membuat barisan pertahanan Liverpool seakan jadi bahan mainan. Sebab meski menguasai penguasaan bola, faktanya justru Real Madrid menambah 3 gol lagi ke gawang Allison. Gol-gol tersebut sumbandan dari Eder dan Karim Benzema. Skor akhir 2-5 untuk keunggulan Real Madrid.
Situasi semacam ini jelas tidak bisa diterima oleh siapa pun. Sebab kalaupun di liga kans Liverpool untuk tampil di minimal 5 besar sudah berat, seharusnya Liga Champions dapat menjadi alat untuk mempertahankan eksistensinya. Liverpool seharusnya harus mampu focus pada laga ini.
Namun kenyataannya, justru mereka ambyar di kandang sendiri. Anfield yang selama ini angker bagi siapa pun, kini justru jadi kuburan bagi sang pemilik stadion itu. Lima gol yang bersarang di gawang Liverpool akan menjadi sejarah hitam bagi klub yang memakai baju merah ini.
Pada akhirnya tidak dapat dibantah bahwa Liverpool tetap inferior di depan Real Madrid. Catatan semalam hanya menambah panjang daftar kekalahan Liverpool dari Real Madrid. Satu-satunya hasil positif hanyalah sekali seri. Itu saja.
Lembah Tidar, 22 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H