Secara hitung-hitungan kans Indonesia mendominasi Indonesia Masters 2023, boleh dibilang ambyar. Turnamen yang hanya berada pada level super 500, ternyata tidak mampu kita manfaatkan. Bayangkan saja, pada babak semifinal Indonesia hanya menempatkan 3 wakil di nomor tunggal putra dan ganda putra. Selebihnya, berguguran.
Padahal secara hitung-hitungan, peluang itu terbuka lebar. Lihat saja pada sektor tunggal, Axelsen sang momok pebulu tangkis nomor ini mengundurkan diri. Demikian pula di sektor ganda putra, putri, dan campuran. Para pemain yang menempati peringkat atas BWF tidak berpartisipasi.
Namun apa yang terjadi di lapangan. Justru para pemain kita tersandung dengan batu yang lain. Lihat saja Ginting, Fajar/ Rian, Bagas/ Fikri, Apriyani/ Siti, Gregoria, dan lain-lain. Ini satu kenyataan bahwa kekuatan bulu tangkis negara lain juga terus beranjak naik. Dengan mengandalkan para pemain pelapis, mereka mampu berprestasi. Sedangkan kita dengan full team, ternyata harus gigit jari.
Pada partai semifinal nomor tunggal putra, hadir 2 wakil Indonesia. Jojo akan menghadapi Shi Yuqi yang mengalahkan Ginting pada babak 16 besar. Sedangkan Chico yang kemarin secara mengejutkan mengalahkan jagoan Singapura Loh Kean Yew, akan menjajal Ng Kalong Angus dari Hong Kong.
Melihat peluang, Jojo atas Shi Yuqi seharusnya partai ini menjadi milik Jojo. Belakangan ini karir Shi Yuqi pasca menerima skorsing tidak terlalu cemerlang. Secara peringkat pun, Jojo lebih baik. Secara rekor, Jojo lebih baik. Namun perlu diingat di Olimpiade Jojo kalah secara menyedihkan.
Hal ini tentu saja disadari Jojo. Maka hanya berharap dapat bermain sebaik mungkin, dan dukungan penuh dari penonton yang menjadi harapan. Perubahan irama permaian Jojo menjadi PR tersendiri buatnya. Dalam setiap penampilan, terkadang Jojo tiba-tiba hilang fokus setelah dia bermain gemilang di game sebelumnya.
Peluang Chicho atas Ng Kalong Angus, tentu saja fifty-fifty. Keduanya baru bertemu 3 kali dengan skor 1-2. Kemenangan Chico atas Ng Kalong Angus pada pertemuan terakhirnya di Malaysia Masters tahun lalu, semoga menjadi modal berharga.
Selain itu penampilan ciamiknya kemarin juga menjadi bekal. Mengalahkan Loh Kean Yew yang berada jauh di atasnya dalam urusan rangking jelas sebuah prestasi. Termasuk pula dengan aksinya membungkam Brian Yang dengan straight game kemarin sore.
Terakhir peluang dari Leo/ Daniel. Meskipun mereka bertemu baru 2 kali dengan skor berbagi, peluang Leo/ Daniel cukup berat. Hoki/ Kobayashi pemilik peringkat 1 BWF tahun lalu sebelum digusur Fajar/ Ryan, pasti punya target tersendiri. Mereka pasti ingin memperbaiki penampilan menurunnya dalam beberapa turnamen. Maka mungkin saja Indonesia Masters 2023 akan dijadikan sebagai pijakan untuk perbaiki diri. Sebab pada 2 turnamen sebelumnya, langkah Hoki/ Kobayashi tidak sejauh ini. Mereka tidak pernah mampu menyentuh babak semifinal.
Namun bukan berarti Leo/ Daniel tidak punya peluang. Kemampuan mereka menjejak babak semifinal paling tidak menunjukkan kualitas mereka. Satu lagi yang penting, Leo/ Daniel pasti tidak ingin dipermalukan di depan publiknya sendiri.
Akhirnya, kita tunggu saja siang nanti. Semoga saja meski hanya menempatkan 3 wakil di 2 nomor, mampu memberikan hasil maksimal. Sekaligus menyelamatkan muka Indonesia sebagai tuan rumah kali ini.
Good job!
Lembah Tidar, 28 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H