Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Moga-moga VAR Tidak "Bantu" Jepang Malam Nanti

5 Desember 2022   14:34 Diperbarui: 5 Desember 2022   14:48 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buat para pemain Jerman dan pendukungnya pasti masih jengkel atas tersingkirnya mereka dari Piala Dunia 2022. Seandainya saja gol kedua Jepang ke gawang Spanyol dianulir oleh wasit, maka cerita bisa berubah. Jerman bisa membuka mulutnya lagi, tidak tertutup seperti saat mereka foto.

Tidak sahnya gol kedua Jepang atas Spanyol, berarti pula Jepang hanya akan mengemas 4 angka. Sedangkan kemenangan Jerman atas Kosta Rika, membuat mereka mengemas nilai 4. Sama dengan Jepang. Keuntungan Jerman, mereka punya selisih gol lebih banyak setelah menekuk Kosta Rika 2-0.

Nah, gegara gol kontroversial tersebut, rusak sudah semua impian jagoan bola Eropa ini. Mereka harus menanggung malu, karena harus angkat koper di fase grup. Sebuah situasi yang benar-benar tidak menyenangkan, menyusul Belgia juga terpaksa angkat koper.

Penerapan VAR dalam pertandingan sepak bola memang mendatangkan banyak tanggapan hingga saat ini. Penggunaan VAR dianggap sebagai sebuah langkah mundur, karena sepak bola seakan-akan kehilangan sisi humanisnya. Campur tangannya perangkat tersebut mengakibatkan hilangnya orisinalitas dalam permainan sepak bola.

Timbul pertanyaan, di mana letak sisi humanis dan orisinalitas dalam sepak bola gegara VAR. Jawaban yang sepele adalah, lupa atau lalai adalah sesuatu yang kodrati pada sisi manusia. Ketika seorang pengadil salah mengambil keputusan akibat keterbatasan yang mereka miliki, justru itulah letak dari sisi humanis dan orisinalitas sebuah permainan.

Sisi menarik yang lain adalah sisi psikologis. Penggunaan VAR tidak jarang membuat emosi yang terjalin saat menyaksikan sebuah pertandingan, harus terjeda beberapa waktu. Langkah wasit menghampiri layar monitor, sekaligus menganalisa gambar yang ada terkesan menghilangkan greget permaian bola itu. Ada saat-saat kosong di dalamnya.

Tengok saja dalam beberapa pertandingan, para pemain harus menunggu beberapa saat sebelum keputusan gol atau penaliti diambil oleh wasit. Situasi ini jelas tidak enak bagi siapa pun. Bagi pemain sendiri, terjeda beberapa menit sangat berpengaruh pada tubuh mereka. Sebab untuk beberapa saat otot-otot yang terlanjur panas, harus terhenti untuk kemudian dipaksa bergerak lagi saat keputusan diambil.

Demikian pula pada para penonton. Ada masa-masa emosi yang terlanjur tersulut harus terjeda, gegara VAR. Keputusan yang muncul tidak jarang membuat ketidakpuasan di antara penonton.

Nah, kita berharap saja dalam laga nanti malam segala keputusan bersih. Sehingga tidak akan muncul tudingan miring pada siapa pun yang diuntungkan oleh VAR.

Lembah Tidar, 5 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun