Namun malam itu berbeda. Posisi under dog yang dipegang Loh Kean Yew justru membuatnya bermain lepas. Mungkin dalam pikirannya, kalau pun harus kalah, yah memang sewajarnya.Â
Namun jika mampu menang sesuatu yang luar biasa. Dengan sikap nothing to lose, justru permainan Loh Kean Yew begitu memikat. Viktor Axelsen lah yang dibuat pontang-panting dengan bola-bola sulit Loh Kean Yew.
Viktor Axelsen yang selama ini gagah berdiri, menjadi momok bagi siapa pun lawannya, berubah tak ubahnya seorang pemain non unggulan.Â
Bola-bola andalannya begitu mudah dijinakkan Loh Kean Yew, sebaliknya bola-bola sulit termasuk jump smash Loh Kean Yew memaksanya untuk mengakui kekalahannya. Walhasil skor 17-21 dan 10-21 harus diterimanya.
Kemenangan Loh Kean Yew paling tidak mempunyai 2 arti penting. Yang pertama kemenangan ini seakan mengulang suksesnya saat menekuk Viktor Axelsen dalam Kejuaraan Dunia tahun lalu.Â
Yang kedua, kemenangan malam itu memutus rekor 39 tak terkalahkan Viktor Axelsen sepanjang tahun. Di sisi lain, kekalahan Viktor Axelsen sekaligus mengubur asa tuan rumah untuk mendapatkan satu gelar dalam gelaran Denmark Open 2022 kali ini.
Selamat deh, Loh Kean Yew! Kapan nih tularkan ilmunya pada Anthonius Ginting, agar dia tidak selalu phobi saat harus menghadapi Viktor Axelsen.
Lembah Tidar, 22 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H