Timbul pertanyaan pula, apakah tidak mungkin Amerika Serikat membalas langkah agresif Cina terhadap Taiwan dengan kekuatan militer? Bisa saja. Tapi kembali lagi, semua kembali ke hitung-hitungan yang ada. Jika langkah militer terbukti tidak efektif, maka langkah ekonomilah yang diambil.
Bagi Rusia sendiri, meski telah dilakukan serangkaian langkah ekonomi oleh Amerika Serikat dan para sekutunya, terbukti belum efektif. Sebab Rusia masih mampu memberdayakan potensi ekonomi yang lain.
Tapi jika langkah ini yang diterapkan terhadap Cina terkait pencaplokan Taiwan, dapat dipastikan dampak yang dirasakan Cina lebih besar. Sebab hingga hari ini Cina menempatkan seisi dunia tempat untuk berinvestasi dan membanjirinya dengan aneka produk Cina. Hampir tidak ada satu pun negara di dunia ini tidak dimasuki produk Cina.
Hal inilah yang menjadi kekhawatiran besar Cina. Hantaman badai ekonomi yang diciptakan oles Amerika Serikat dan teman-temannya dapat melumpuhkan Cina dalam waktu dekat.
Pertimbangan inilah yang diambil Cina, sikap hati-hati. Hal ini tercermin juga dari sikap yang diambil Cina atas tindakan Rusia atas Ukraina. Cina tampak sangat menahan diri. Cina memilih sikap abstain dalam sidang PBB atas Rusia. Sesekali pula Cina hanya memberikan komentar atas sikap negara Barat yang melakukan tindakan ekonomi terhadap Rusia.
Sikap hati-hati ini bisa jadi dalam rangka Cina memelihara hubungan dengan negara-negara barat. Pemberian dukungan yang tidak terukur, bisa jadi justru menjadi boomerang bagi investasi Cina di beberapa negara barat.
Lembah Tidar, 28 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H