Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Markus/Kevin, Ada Apa Denganmu?

1 November 2021   09:37 Diperbarui: 1 November 2021   09:44 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyaksikan aksi Markus/ Kevin tadi malam, membuat kita harus mengurut dada. Mereka harus takluk di tangan pasangan penghuni peringkat 15 BWF, Ko Sung-hyun/ Shin Baek-choel. Rasa sesak itu semakin menjadi saat melihat mereka dikalahkan dalam straight set, 17 -- 21 dan 20 -- 22.

Memang yang namanya peringkat tidak selalu menjadi ukuran performa seorang pebulu tangkis. Bisa jadi peringkat rendah yang mereka miliki, justru menjadi motivasi intrinsic yang luar biasa. Rasanya da kepuasan tersendiri saat mampu menaklukkan pebulu tangkis dengan peringkat lebih tinggi. Sehingga seakan-akan mereka mendapat tambahan tenaga yang berlipat ganda.

Bagi penghuni peringkat tinggi, bukan tidak mungkin justru menjadi beban. Tuntutan dari publik yang demikian besar, yakin bahwa mereka-pasti menang, bisa menjadi senjata makan tuan. 

Maka tidak heran pada beberapa penghuni peringkat elit mengalami kepanikan yang luar biasa saat tertinggal angka dari sang lawan. Kemampuan diri untuk bangkit dengan mental juara yang biasanya menjadi penyelamat. Mereka mampu bangkit di fase krusial.

Hal-hal semacam ini yang tampaknya sedang bersimaharaja di dalam dada Markus/ Kevin. Peringkat 1 BWF yang tidak diimbangi prestasi gemilang sepanjang tahun, mau tidak mau menjadi beban mereka. Markus/ Kevin suka atau tidak menjadi sasaran tembak pasangan ganda putra dari negara mana pun. Saat Markus/ Kevin terpuruk, justru menjadi suka cita bagi para lawan.

Situasi ini tampaknya yang belum bisa diterima dengan legawa oleh keduanya. Dari gestur mereka di lapangan, tampak bahwa keduanya tidak menikmati permainan. Gaya tengil Kevin Sanjaya, hampir tidak terlihat sepanjang tahun ini. Justru wajah murung terkesan menyimpan masalah yang tampak.

Hal lain yang juga tampak, komunikasi keduanya tampak dingin. Seakan keduanya menyimpan sesuatu yang mengganjal. Bahkan kadang terlihat nada jengkel saat salah seorang dari mereka melakukan kesalahan. Situsai yang jauh berbeda jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Memang tahun 2021 menjadi tahun kelam bagi Markus/ Kevin. Pujian setinggi langit yang mereka nikmati tahun-tahun sebelumnya, kini tidak muncul lagi. Sebagian penggemar justru kecewa dengan performa mereka. Ekspetasi yang bergitu tinggi, berbalas dengan pencapaian yang sangat rendah.

Dalam data pertandingan yang digelar di tahun 2021, satu-satunya gelar yang mereka capai hanyalah Piala Thomas. Keduanya mempunyai andil mengembalikan Piala Thomas ke tanah air, walaupun mereka tidak diturunkan pada partai final. Selebihnya mereka lebih banyak kalah dalam nomor perorangan, bahkan mereka harus takluk dari juniornya saat mengikuti laga di Denmark Open 2021.

Sebenarnya malam tadi adalah malam yang sangat penting bagi Markus/ Kevin. Final ganda putra French Open 2021, bukan tidak mungkin akan menjadi turning point (titik balik) bagi keduanya. 

Kemenangan dalam laga tersebut, akan membangkitkan kembali rasa percaya diri mereka. Sekaligus membuka peluang mereka untuk bertarung di final BWF Tour. 

Namun apa hendak dikata, mereka ternyata belum mampu mengalahkan dirinya sendiri. Permainan mereka justru tidak rapi, dan begitu banyak melakukan kesalahan sendiri. Barangkali semua kembali ke masalah hati mereka yang belum move on.

Situasi semacam ini memang sulit. Maka satu-satunya yang bisa mengurai benang kusut ini adalah mereka berdua. Keterbukaan menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan antara keduanya. 

Dan mungkin pula Herry IP sang Naga Api mampu menjembatani semuanya. Sebab beberapa waktu yang lalu, sang pelatih mengatakan akan coba berdialog dengan Markus/ Kevin. Barangkali saja komunikasi yang terjalin belum tuntas.

Bravo bulu tangkis Indonesia!

Lembah Tidar, 1 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun