Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ganti Cat

7 Agustus 2021   09:52 Diperbarui: 7 Agustus 2021   10:05 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya, enggak tahu."

Rencana itu ternyata kemudian menjadi obrolan seru di pos ronda. Rencana yang semula berupa celetukan, justru berkembang menjadi perdebatan. Dan akhirnya diputuskan untuk dibawa ke rapat RT.

"Assalamu 'alaikum." Suara Pak Edi terdengar di pintu.

Rapat pun berjalan dengan seru. Adu debat terjadi dalam rapat itu, namun anehnya yang mendominasi hanya Pak Sapto. Sedangkan Pak Edi sibuk menangkis berbagai serangan itu.

"Pokoknya saya enggak setuju kalau pos ronda dicat ulang," kata Pak Sapto.

"Lha apa alasannya?" tanya Pak Edi.

"Pokoknya enggak setuju. Sebagai mantan Ketua RT, suara saya tetap wajib didengar."

"Waduh. Tapi apa alasannya Pak Sapto," sela Karyono.

"Masih banyak kebutuhan lain di RT ini. Sayang kalau dana itu dihamburkan," kata Pak Sapto.

"Tapi ini dari kantong pribadi saya, Pak. Sumbangan saya," kata Pak Edi.

"Sama saja. Pos ronda itu bukan milik perorangan, tapi milik RT." Pak Sapto tetap ngotot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun