Celetukan itu kontan dijawab dengan sengit oleh Pak Sapto yang juga berada di pos ronda.
"Ngapain diganti, kan masih bagus," sahut Pak Sapto.
"Yah, biar tambah bagus to, Pak."
"Enggak, saya enggak setuju. Sebagai mantan Ketua RT saya enggak setuju," sahut Pak Sapto dengan sengit.
"Tapi, Pak...," kata Pak Edi.
"Enggak ada tapi. Titik." Setelah mengucapkan kalimat itu, Pak Sapto meninggalkan pos ronda sambil menggerutu tak keruan.
"Lha, kenapa Pak Sapto marah?" kata Pak Edi kebingungan.
"Bapak sih, mau mengganti cat pos ronda," celetuk Pak Parjo.
"Emang salah? Saya kan Ketua RT-nya." Pak Edi membela diri.
"Dulu yang mengecat kan Pak Sapto."
"Lha, lalu apa hubungannya?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!