Malam itu, suasana Balai RT cukup ramai. Beberapa bapak warga RT sibuk berbincang. Nampak keseriusan di wajah mereka. Nampaknya ada sesuatu yang serius yang akan dibahas.
"Mana Pak Edi, nih," kata Pak Sapto sambil celingak-celinguk.
"Sabar, Pak." Karyono menenangkan.
"Jadi Ketua RT kok enggak disiplin waktu," omel Pak Sapto lagi.
Semua kepala menengok ke Pak Sapto. Sebagian geleng-geleng kepala. Memang beberapa hari ini hubungan keduanya kurang bagus. Padahal sebelumnya mereka akrab sekali. Sesama pecinta burung, obrolan mereka nyambung ke mana-mana.
"Sabar, Pak. Ini juga belum jam setengah delapan. Acara kita kan jam delapan," kata Karyono yang menjadi sekretaris RT.
"Yah, harusnya datang lebih awal, kek. Memberi contoh."
Mendengar ucapan Pak Edi Karyono pun terdiam. Demikian juga dengan bapak-bapak yang lain. Suasana nampaknya makin panas.
Retaknya hubungan keduanya sebenarnya hanya masalah sepele. Saat dalam obrolan di pos ronda Pak Edi nyeletuk tentang rencana mengganti cat pos ronda dengan warna lain.alasannya masuk akal. Beberapa bagian dari cat itu sudah mengelupas.