Usia bukan halangan untuk berprestasi. Ungkapan ini layak disematkan pada pasangan Ahsan dan Hendra, pasangan ganda putra senior Indonesia. Beberapa prestasi yang mereka kumpulkan, menjadi bukti yang tidak terbantahkan.
Keikutsertaan mereka dalam Olimpiade 2020 Tokyo pun menjadi bukti. Jatah yang didapat merupakan kumpulan poin yang didapat selama setahun belakangan. Sehingga dengan kumpulan poin tersebut The Dadies berhak atas salah satu tiket yang tersedia.
Dalam pembagian grup yang ada, The Dadies menempati grup yang lumayan lunak. Berbeda dengan Markus dan Kevin. Kedua pasangan muda ini sempat dikhawatirkan beberapa pihak akan performancenya, gegara beberapa kali sempat absen di turnamen.
Di grup D, The Dadies ditemani pasangan dari Kanada, Malaysia dan Korea Selatan. Dari ketiga pasangan ini, hanya pasangan Kanada yang terbilang tidak menjadi ancaman serius.
Sedangkan pasangan Malaysia dan Korea Selatan tetap berpotensi menjadi ancaman. Namun untunglah, kemarin siang The Dadies mampu menundukkan pasangan Malaysia, Aaron Chia dan Soh Wooi Yik, itu dengan 2 game langsung (21-16, 21-19).
Siang ini, langkah the Dadies semakin mulus. Meski harus melalui 3 gim, mereka berhasil memupus harapan pasangan Korea Selatan, Choi Soi Gyu dan Seo Seung Jae. Pasangan Korea Selatan ini memang perlu diwaspadai, karena pernah mengalahkan The Dadies di Thailand Open 2020 dengan 2 gim langsung. Karena dengan kekalahan ini, mereka tidak akan mampu bersaing dengan pasangan Malaysia, yang "hanya" menghadapi pasangan Kanada.
Berbekal tiga kemenangan itu, maka The Dadies pun tampil menjadi pemimpin di grup D. Dan secara matematis, lawan yang akan dihadapi akan lebih mudah. Karena mereka adalah runner up dari grup lain.
Sisi lain dari The Dadies yang selalu menjadi perhatian public adalah sikap hiumble dan sportifitas mereka. Mungkink arena usia penyebabnya, sikap mereka berbeda 180 derajat dengan Markus dan Kevin yang cenderung tengil. Sehingga tak salah jika mereka menjadi atlit panutan.
Salah satu aksi mereka yang melahirkan pujian adalah saat bertarung menghadapi pasangan Malaysia. Saat itu Akhsan membenarkan poin yang diperoleh oleh pasangan Malaysia. Seharusnya skor adalah 9 -- 6, tapi tertulis 9 -- 5. Atas permintaan Akhsan, skor itu diubah oleh wasit menjadi 9 -- 6. Sungguh sebuah pembelajaran yang luar biasa dari The Dadies.
Lembah Tidar, 27 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H