Tengok saja bagaimana menyesalnya para pendukung Manchester United, saat De Gea gagal mengekskusi tendangan penaltinya.Â
Posisi De Gea sebagai penendang ke-11 untuk menyamakan keadaan justru, menjadi penentu kemenangan bagi Yellow Submarine, saat tendangannya mampu di tepis Rulli, sang kiper.
Meski dalam beda skema, City pun harus tersungkur "gegara" Ederson. Seandainya saja terjangan Ederson tepat, maka arah bola tidak mungkin justru akan memudahkan Havertz menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong.Â
Namun kesemuanya ini terjadi karena kesalahan kecil lini belakang City ditambah dengan kejelian Mount melepas umpan.
Rasa frustasi Ederson pun semakin nampak di menit-menit akhir pertandingan. Beberapa kali umpan yang diberikan dari belakang menjadi sia-sia. Umpan yang seharusnya dapat untuk menyamakan keadaan, justru jatuh di tempat-tempat yang tak terjangkau.
Pemeo bahwa bola itu bulat tetap saja tak terbantahkan. Dominasi sepanjang laga, taburan bintang dalam tim atau juga kualitis pelatih kadang tidak berlaku pada suatu ketika.
Lembah Tidar, 30 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H