Ternyata semua ini berkaitan dengan Mbah Darmi sendiri. Menurut cerita ibuku, beliau memakai susuk untuk menjaga kecantikan dan selalu panjang umur. Jadi untuk melepaskan semua yang melekat di badannya, aku dan ibuku memandikan beliau dengan air campur daun kelor. Karena menurut kepercayaan, daun itu bisa melunturkan susuk atau ilmu gaib yang dimiliki seseorang. (Sebelum orang itu dipanggil sang pencipta).
Meski begitu, jin yang mengikuti beliau tidak mau untuk pergi. Bahkan terus melakukan teror untuk menakuti keluarga kami. Bahkan keluarga Mbah Darmi juga sudah tak peduli dengan beliau. Atas dasar kemalangan tersebut, jin kafir memanfaatkannya. Tetapi kami sudah lega, jin itu kalah oleh kuatnya iman kami. Untuk terakhir kali, Mbah Darmi kembali hadir di mimpiku. Namun dengan wajah yang berseri dan memancarkan kecantikan. Mbah Darmi sudah tenang di alam sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H