Budaya memilih, jadi asas pengikatmu;
aliran uang mengairi petak subur tubuhmu.
Lekat, keringat berharmoni
gairah mewah atau pemimpin ini yang kau pilih?
Katakan! Duhai kekasih.
Dalam buku suara yang runyam lsinya,
Jangan bersuara di media saja.
Hatiku butuh informasi,
gumpalan darah berbuah padi.
Menyala! Adinda-ku.
Simpan belati janji, renungkan keringat ini.
Katakan cinta bila do'a;
terpampang di langit megah.
Tentukan pilihan mu dalam kotak suara;
Aku, dia atau tidak semuanya.
Hati-hati manipulasi, pesanku;
karena setan candu akan dinamika seksi-mu.
Licin, aku hampir jatuh.
pada lisan dan senyum manis mu.
Tapi apa boleh buat? Tersandung kata malam ini;
Membuatku sirna membangun bahtera hati.
Agus Syairwan
12 Februari 2024
00.48
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H