Mohon tunggu...
Agus Saeful Anwar
Agus Saeful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Literasi

Belajar menjadi pribadi yang lebih baik dan memberi manfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inilah Hasil Rembuk Stunting Mahasiswa KKN STKIPMKu Bersama Masyarakat Hantara

13 Juli 2023   15:46 Diperbarui: 13 Juli 2023   15:52 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rembuk Stunting Desa Hantara, Kecamatan Hantara Kabupaten Kuningan mengusung tema "Melalui Konvergensi Pencegahan Stunting Kita Wujudkan Sumber Daya Manusia Yang Unggul Menuju Indonesia Maju," Kamis (13/7/2021) di desa setempat.

Dalam pelaksanaan KKN di desa Hantara, Mahasiswa KKN STKIP Muhammadiyah Kuningan menggandeng masyarakat untuk berdiskusi bersama mengenai stunting di desa Hantara.

Mahasiswa KKN yang berada di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Agus Saeful Anwar, berjumlah 14 mahasiswa, diantaranya, Latif Pratama (PTIK), Guntur Nur Cahya (PTIK), Lusi Hardiyani (PTIK), Ayang Satria Aditya Dermawan (PBSD), Hera Juliana (PBSD), Ronggur Ayatullah Adipradana (PJKR), Muhammad Ilham (PJKR),  Listiana Anggraeni (PGSD), Cici Sri Melati (PGSD), Ilma Siti Febrianti (PGSD), Tedi Hermansyah (PGSD), Ratna (PGSD), Susi Susilawati (PMTK), dan Dede Triani (PG-PAUD).

Upaya penurunan stunting bukan semata-mata menjadi program utama kegiatan KKN, tapi lebih merupakan bentuk tanggungjawab untuk menyiapkan generasi masa depan yg berkualitas secara fisik, mental dan spiritual. Oleh karena itu program KKN mengenai stunting sebagai upaya membantu pemerintah untuk menurunkan kasus stunting melalui kegiatan Rembug Stunting yang diadakan oleh perangkat desa dan berkolaborasi dengan stake holder lainnya.

Kepala desa Hantara, Bapak Asep Cahyana menyampaikan bahwa dengan adanya FGD, mahasiswa, kelompok masyarakat desa hantara maupun para stakeholder terkait mampu berkolaborasi dalam upaya penurunan angka stunting.

Kemudian melalui FGD ini, ditemukan beberapa informasi mengenai faktor, penyebab, serta berbagai upaya yang akan dilakukan dalam penurunan angka stunting di desa Hantara. Bapak Ulis Epapon Sukadiana (sekdes) menyampaikan bahwasanya pemernitah desa juga memiliki agenda-agenda terdekat yang akan dilakukan dalam rangka penurunan angka stunting, untuk itu mahasiswa KKN diharapkan terus dapat menjadi pemicu kegiatan yang akan dilaksanakan nantinya.

Dalam kegiatan FGD ini ada 5 point yang menjadi pembahasan dalam penanganan stunting ini, diantaranya permasalahan pada Remaja putri yang tidak disiplin ketika diberi TTD (Tablet Tambah Darah); kedua sulit memantau Catin (Calon Pengantin) untuk meminum TTD, sulitnya penyuluhan terhadap pendampingan reproduksi/edukasi gizi 3 bulan pra nikah serta bimbingan perkawinan mengenai stunting terhadap Catin; ketiga pada ibu hamil dan nifas yang belum sepenuhnya melakukan pemeriksaan baik kesehatan ataupun data yang dilakukan di Puskesdes dan belum adanya anggaran PMT untuk bumil yang bisa mencegah adanya bumil yang Kurang Energi Kronis (KEK).

keempat pada anak usia 0-59 bulan dalam kegiatan posyandu kurangnya sarana prasarana yang dianggarkan oleh desa sehingga kegiatan tersebut sedikit terkendala; kelima adanya keluarga beresiko stunting jika Desa belum bisa mengoptimalkan sarana air bersih, pembangunan sarana pembuangan dan pengelolaan sampah, saluran pembuangan air limbah keluarga (masih adanya rumah warga yang belum memiliki septic tank), dan juga kurangnya pemanfaatan lahan pekarangan untuk dijadikan pekarangan yang sehat melalui pengadaan polybag, media tanam, pupuk, dan bibit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun