lagi...kawanan semut itu berulah lagi
menguji sabar dan pemaafnya gajah yang tak bertepi
sesekali menggigit dan kemudian sembunyi
dibalik ketiak singa yang mengaum dan congkak berdiri
kawan...gading ini bukan untuk tubuhmu yang rapuh
gading ini bahkan dapat membinasakan singa dan hutan ini sekalipun
berhentilah bermain api
seberapapun kami sabar dan bisa menahan diri
bukan sekali bukan dua kali. selalu terjadi tingkah semut semacam ini
bukan mempertontonkan kekuatan, tapi justru kami sedih atas kenaifan dan anggapanmu yang penuh ilusi
hutan ini milik kita. kami menghormati singa karena kami menghargainya sebagai raja
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!