Mohon tunggu...
Agus Riyanto
Agus Riyanto Mohon Tunggu... Pembelajar -

berusaha untuk terus belajar dan terus menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mulai Menjadi Guru di Hari Guru Nasional

24 November 2017   12:51 Diperbarui: 24 November 2017   13:00 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

peringatan Hari Guru Nasional tahun ini, selain instropeksi dan refleksi atas peranannya sebagai guru itu sendiri. Merenungkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, apakah sudah terlaksana dengan baik atau belum?! Seorang guru perlu melakukan ini, sebagai perwujudan belajar sepanjang hayat. Hasil perenungan ini akan menjadi bahan menentukan langkah perbaikan ke arah yang baik dan semakin baik.

Guru sering kita artikan sebagai orang yang digugu lan ditiru(dipercaya dan diteladani). Guru harus berucap jujur dan berperilaku sesuai norma yang berlaku. Seorang guru dimanapun akan selalu menjadi tolok ukur baik atau buruk perilaku seseorang dalam masyarakat. Maka tidak heran jika seorang guru sering bahkan selalu menjadi ketua RT dilingkungan tempat tinggalnya.

Hubungan dengan anak didik, yang paling penting dari seorang guru yaitu menjadi teladan. Keteladanan ini dengan sendirinya akan berdampak terhadap perilaku anak didik-anak didik di kelasnya. Keteladanan ini sesuatu yang sulit untuk dilaksanakan, guru harus berusaha sekuat tenaga agar ucapan dan perilakunya bisa diteladani oleh anak didiknya. Seperti perkataan, satu keteladanan lebih berarti daripada seribu nasihat. Keteladanan inilah modal utama untuk membekali anak didik mewarisi nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Bagaimana mungkin anak didik akan datang ke sekolah tepat waktu, jika gurunya sering terlambat?

Bagaimana mungkin anak didik akan berkata jujur dan baik, jika gurunya sering berbohong, membentak, dan marah-marah?

Bagaimana mungkin anak didik akan antusias belajar, jika gurunya sering mengajar dengan berceramah saja?

Bagaimana mungkin anak didik akan giat belajar, jika gurunya tidak pernah mau belajar untuk menjadi guru yang kreatif dan inovatif?

Bagaimana mungkin anak didik akan mendapat pengalaman belajar, jika guru selalu mendominasi kegiatan pembelajaran?

Bagaimana mungkin anak didik akan mendapatisnpirasi, jika gurunya seorang yang sama dengan lainnya yang berdiam diri pada zona nyamannya?

Mari guru, tahun ini kita putus rantai perilaku kita itu dan mulailah bangkit untuk menjadi teladan bagi anak didik di tempat mendidiknya masing-masing. Sadarlah guru, bahwa peranmu tak tergantikan oleh kecanggihan teknologi apapun sampai kapanpun. Sadarlah bahwa di pundakmu nasib dan kemajuan bangsaini diletakkan. Guru masa kinilah yang menjadi pencetak generasi emas tahun 2045.

Selamat Hari Guru Nasional, berusahalah dan menjadilah teladan bagi anak didik kita, agar mereka menjadi manusia yang cerdas dan beretika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun