endapan celoteh yang pelan naik ke permukaan, bertumpah ruah tanpa terbendung kolam-kolam kecil meneduhkan diantara lingkaran hitam menjerumuskan
tak banyak berbicara, duduk menikmati sembari menolehkan pandangan tajam yang dapat melukai, bahkan membunuh seketika tanpa berpanjang mukaddimah diantara kelamnya suasana
terus berlalu berjalan, tak hiraukan panggilan sekitar yang bersahutan
tersimpan kecewa berbungkus amarah, mengiringi jalan semu pemikul amanah petuah tertua
kapan akan menyadari?tak adakah mimpi menggurui?seperti apa wujud bahagia yang membahagiakan itu?
inikah kebohongan yang membungkam diri sendiri?
Diam ini tak bermaksud membenci, berniat melukai bukan jargon pemimpi sepertiku
hanya saja, menyuguhkan dengan cara yang tak dimengerti untuk segera disadari
Curup
22.04.2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H