Mohon tunggu...
agus riyan oktori
agus riyan oktori Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Hidroponiker Magang

Nyumpuk Nulis Nyumpuk!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berisik Tak Harus Mengusik

28 Februari 2019   11:42 Diperbarui: 28 Februari 2019   11:43 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by: pixabay.com

pekarangan gersang tanpa pagar yang mengelilingi nampak tandus, layaknya padang pasir yang rindui hujan basuhi panasnya yang menyengat

meskipun begitu, manusia-manusia dengan julukan setengah dewa tetap setia kumpulkan asa untuk hidupkan rona tawa bahagianya, abaikan derita fana sementara

menjamah pori-pori kain lusuh yang tersisa usapi tetesan peluh
hembus angin yang datang sesekali berikan sejuk di penghujung  lusuh

meskipun begitu, manusia-manusia dengan julukan setengahh dewa tetap lakukan yang semestinya dilakukan, tanpa harus pasrah berserah tunggui saudagar kaya memberinya

menggembirakan manusia, bahagiakan sekitarnya, mengusung falsafah tertinggi budi pekerti, sudah seharusnya ada bukan justru malah punah di antara kerumunan manusia

berisik dengan musik, bukan berarti tidak asyik
berisik dengan fatwa, bukan berarti itu salah
berisik tak harus mengusik!

curup
28.02.2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun