sektor pertanian di Indonesia tampak menghadapi tantangan dan peluang yang cukup besar kedepannya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dari Sensus Pertanian 2023, jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) menurun 7,45% dari hasil Sensus Pertanian 2013. Namun, jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) meningkat 8,74% menjadi 28.419.398 rumah tangga. Selain itu, jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum meningkat 35,54% menjadi 5.705 unit.
Nasib jangka panjangPertumbuhan ini tampak sebagai pergeseran dari usaha perseorangan menjadi usaha berbadan hukum, yang dapat menghadirkan efisiensi dan inovasi bagi sektor pertanian. Dengan demikian, meskipun menghadapi tantangan penurunan jumlah usaha perorangan, sektor pertanian Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh melalui peningkatan jumlah pertanian berbadan hukum dan rumah tangga usaha pertanian.
Produksi Tanaman Pangan Utama: Fakta di Balik Angka
Sebagai tulang punggung pangan nasional, menjadikan padi sebagai fokus utama dalam sektor pertanian di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami beberapa siklus naik turun produksi padi dalam kurun waktu 2017-2023 dengan tingat penurunan paling tinggi pada tahun 2023 sebesar 1,4 persen. Selain padi sebagai komoditas utama, jagung dan kedelai juga memiliki peranan yang penting dalam penyediaan pangan di Indonesia. Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), produktivitas jagung dan kedelai mengalami penurunan pada tahun 2023 dengan persentase penurunan sebesar 9,25 persen untuk jagung, dan 5,63 persen untuk kedelai.
Keberhasilan Diversifikasi Pertanian:
Selain padi, jagung dan kedelai sebagai tanaman utama, terdapat juga tanaman hortikultura yang menjadi salah satu sektor pertanian yang potensial dan didorong dalam peningkatan kesejahteraan petani dan perekonomian serta berkontribusi dalam meningkatkan devisa negara melalui ekspor. Nilai Tukar Petani (NTP) hortikultura tahun 2023 menjadi yang paling tinggi kedua setelah Perkebunan dengan nilai NTP sebesar 111,75 dan dalam kurun waktu 2020-2023 memperlihatkan tren kenaikan setiap tahunnya. Tentunya hal tersebut menjadi sebuah indikasi kesejahteraan petani hortikultura yang terus meningkat.
Inovasi dan Modernisasi di Sektor Pertanian:
Pemanfaatan teknologi pertanian modern menjadi salah satu cara dalam meningkatkan nilai produktivitas, kesejahteraan dan efisiensi usaha tani, peningkatan kualitas dan nilai tambah produk, serta pemberdayaan para petani. Teknologi modern dapat memberikan bantuan dalam upaya membuka benteng isolasi di wilayah pedesaan terhadap berbagai informasi pasar, modal, inovasi pertanian serta sarana prasarana pendukung lain. Teknologi modern juga berkontribusi dalam pengembangan keterampilan, kompetensi, dan kapasitas guna membangun ekonomi pertanian dan pedesaan.
Namun demikian, tantangan dan juga hambatan akan mungkin dijumpai dalam penggunaan teknologi modern serta akses terhadap informasi untuk pengembangan ekonomi pertanian. Hal ini berpeluang akan terjadi oleh petani kecil yang berada di kawasan pedesaan dengan jumlah dan kualitas produk pertanian yang beragam serta mayoritas masih berada pada garis kemiskinan sehingga akan sulit untuk menerima perkembangan dari luar. Beberapa hal yang menjadi dinding pembatas yang dimiliki petani kecil yaitu keterbatasan aksesbilitas permodalan, pengetahuan, inovasi pertanian, informasi pasar, serta keterbatasan penguasaan lahan, kemampuan, dan posisi penawaran terhadap pasar.
Kontribusi Sektor Pertanian terhadap Perekonomian Nasional:
Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional di Indonesia cukup signifikan. Sektor pertanian berkontribusi sebesar 13,57 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2023 triwulan ketiga. Pembangunan pertanian telah dan akan terus memberikan kontribusi bagi pembangunan wilayah, baik secara khusus dalam penataan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), asimilasi usaha, dan peningkatan pendapatan masyarakat, maupun komitmen tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pemanfaatan kemajuan dan hubungan yang sinergis dengan sektor-sektor lainnya.
Sektor pertanian memegang peranan penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan di daerah pedesaan. Sektor pertanian merupakan sektor kunci dan dapat menjadi sektor penggerak dalam upaya penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh, mengingat kemiskinan yang paling menonjol terjadi di daerah pedesaan. Peningkatan perekonomian negara dalam upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dan masyarakat pedesaan melalui program peningkatan perekonomian masyarakat pedesaan.
Tantangan yang masih harus dihadapi:
Sektor pertanian menghadapi berbagai tantangan, seperti semakin terbatasnya dan rusaknya hasil pertanian, meningkatnya kebutuhan pangan akibat pertumbuhan penduduk, dan ancaman perubahan iklim yang mengakibatkan kekeringan dan kesulitan air yang pastinya akan berpengaruh juga pada produktivitas sektor pertanian. Selain itu, ketergantungan pada pupuk impor, terbatasnya akses terhadap benih, pestisida, dan teknologi, serta sistem dan jaringan internet yang tidak merata di daerah-daerah pedesaan juga semakin mempersulit keadaan.
Upaya pemerintah dalam mengatasi tantangan:
Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah, seperti program penyuluhan, pengaturan input produksi, dan peningkatan pembangunan infrastruktur pertanian, telah memberi dampak yang positif dalam peningkatan kualitas hidup petani serta mendorong pembangunan ekonomi di wilayah pedesaan khususnya. Akan tetapi, untuk menjamin keberlanjutan dan keberhasilan pemanfaatan teknologi pertanian, dibutuhkan bantuan keterlibatan pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan dan menyiapkan program-program pelatihan bagi para petani, serta memperkuat infrastruktur teknologi di wilayah pedesaan. Dengan demikian, teknologi pertanian modern dapat terus menjadi pendukung utama kemajuan nasional dan kesejahteraan petani di Indonesia.
Masa Depan Pertanian Indonesia:
Pengembangan pertanian Indonesia akan berfokus pada keberlanjutan dan peningkatan produktivitas. Dengan tantangan perubahan iklim dan keterbatasan lahan, kemajuan inovasi menjadi kuncinya. Selain itu, perluasan lahan dan praktik pertanian yang ramah lingkungan akan menjadi prioritas untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan ketahanan pangan nasional.
Generasi muda memiliki peran penting dalam transformasi sektor pertanian ini. Dengan akses yang lebih besar terhadap inovasi dan informasi, mereka dapat menjadi pelopor dalam penerapan inovasi pertanian. Program pemerintah yang memberdayakan keterlibatan pemuda, seperti pelatihan bisnis dan akses terhadap modal, akan memperkuat posisi mereka sebagai spesialis perubahan. Kreativitas dan semanagat generasi muda diharapkan dapat membawa ide-ide baru yang dapat menjawab tantangan pertanian masa depan, menjamin bahwa segmen ini terus berkembang dan berdaya saing tinggi.
Pembangunan sektor perdesaan yang berkelanjutan dan berdaya saing ini sejalan dengan visi mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, adil, dan makmur pada tahun 2045. Pertanian yang tangguh dan modern akan mendukung ketahanan pangan nasional dan memajukan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Generasi muda yang terlibat secara aktif dalam sektor ini akan menjadi pilar penting dalam mewujudkan visi tersebut, sehingga Indonesia tidak hanya unggul namun juga mampu bersaing di tingkat dunia.
Â
References:
Arifin, Bustanul. (2004). Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Jakarta: KOMPAS.
Badan Pusat Statistik Indonesia. Sensus Pertanian 2023.
Iyan, Ufira Isbah, dan Rita Yani. (2016). Analisis Peran Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Dan Kesempatan Kerja Di Provinsi Riau. Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan.
Kementerian Koordinator Bidang perekonomian Republik Indonesia. (2021). Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor Tingkatkan Produktivitas, Kualitas, dan Kontinuitas Produk Hortikultura. Jakarta.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2024). Info Teknologi: Teknologi Pertanian Modern untuk Petani Milenial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H