Mohon tunggu...
Agus Ridwan Fauzi
Agus Ridwan Fauzi Mohon Tunggu... profesional -

hanyalah seseorang yang ingin terus berusaha memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Money

Ketika Bingung Apa yang Harus Ditulis

27 Agustus 2011   16:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:25 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percaya atau tidak, ketika membuka laptop saya benar-benar tidak tahu mau menulis apa. Tidak ada ide dikepala saya. Yang saya rasakan hanyalah dorongan kuat untuk menulis. Itu saja. Namun Saya yakin jika kita bingung untuk menulis, mulailah saja menulis nanti idenya akan mengalir sendiri.

Seseorang pernah berkata “membaca membuatmu mengenal dunia, menulis membuat dunia mengenalmu”. Lalu apa yang harus kita tulis? Sedangkan disisi lain terkadang kita merasa kekurangan ilmu untuk dibagi. Tentu saja kita bisa menulis apapun, mulai dari yang “berat” sampai ke tulisan “ringan”. Tulisan “berat” adalah tulisan berlandaskan disiplin keilmuan tertentu, dibumbuiberbagai teori dan fakta akurat. Tulisan “ringan” bisa berarti sekedar curat-coret tertata rapi atau semacam curhat yang lebih terstruktur. Tentu saja setiap tulisan harus punya semangat berbagi, punya misi tertentu dan yang paling penting harus mencerahkan.Tulisan fitnah mungkin enak dibaca dan terstruktur rapi tapi tidak mencerahkan.

Budaya menulis memang belum begitu menggembirakan dimasyarakat kita, hal ini mungkin akibat kesalahan sistem pendidikan yang tidak memberikan porsi besar dalam pelajaran mengarang, terutama di sekolah tingkat dasar sampai menengah. Justru Porsi pendidikan terbesar yang saya rasakan adalah pelajaran “menghapal”. Siswa dituntut menghafal materi pelajaran lalu mengulanginya dengan baik dan benar saat ujian. Jawaban ujian yang “ngarang dikit” akan membuat sebagian guru tidak berkenan dan langsung terkena vonis tinta merah. Tanpa sadar budaya “pengulangan” tersebut terbawa sampai kuliah. Ketika dosen memberikan tugas paper, banyak mahasiswa mengalami kesulitan. Mahasiswa mengerjakan paper tersebut dengan bertanya pada mbah Google, sehingga terlihat paper yang dibuat adalah paper dengan menggunakan bahasa internet dengan kata lain banyak copy paste-nya dari internet. Jarang murni hasil pemikiran sendiri.

Kembali kepertanyaan diawal tulisan ini, mau menulis apa? Ya terserah sampeyan. Mau menulis yang berat-berat seperti ekonomi dan politik, mau berbagi motivasi, atau sekedar menulis pengalaman pribadi yang berkesan juga boleh, seperti pengalaman waktu berdesak-desakan antri tiket bis saat mudik, semuanya boleh ditulis asalkan ada sesuatu yang bisa dibagi dan tentunya ada sesuatu yang bisa diambil hikmahnya.

Jangan takut menulis, tulisannya jelek ga apa-apa, belum enak dibaca juga tidak apa-apa, sulit menuangkan ide dalam tulisan itu juga hal biasa, nanti juga akan terbiasa. Dengan terus menulis nanti akan terbiasa. Bagaimana jika tetap sulit menuangkan ide kedalam tulisan? . Mulai menulis saja, ide akan mengalir sendiri, tinggal merapikan sedikit disana sini maka akan menjadi sebuah tulisan. Contohnya ya tulisan ini. Yuk budayakan menulis!.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun