Mohon tunggu...
agus purbawa
agus purbawa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana PSDAP/AL UNEJ

Belajar memahami perilaku atmosfer bumi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Eksotisme Api Biru Ijen dan Kisah Sebongkah Belerang

17 April 2023   01:05 Diperbarui: 17 April 2023   01:10 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : bucketlistly.blog

Gunung Ijen, salah satu dari rangkaian Gunung berapi aktif di Jawa Timur, berlokasi di dua wilayah administratif sekaligus yaitu Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi. Gunung ini terkenal dengan destinasi wisata api birunya yang eksotis. Keberadaan api biru di kawah gunung terbilang langka karena hanya ada satu tempat lagi di dunia yaitu Islandia selain Kawah Ijen. Ternyata, api biru di Kawah Ijen adalah hasil dari reaksi gas bumi lalu bertemu dengan oksigen pada suhu di kawah tersebut. Proses pembakaran alami tersebut memunculkan api berwarna biru ditambah semburat merah dan jingga yang menyelimuti kawasan permukaan kawah ijen. 

Kawasan Geopark Ijen telah melengkapi syarat jadi sebuah kawasan yang punya unsur geologi terkemuka menurut UNESCO, di mana masyarakat setempat juga turut berperan dalam perlindungan warisan alam sekitarnya. Untuk diketahui, penetapan kawasan mengacu pada Keputusan Komite Nasional Geopark Indonesia dimana Kawasan Ijen dikukuhkan sebagai Geopark Nasional tanggal 30 November 2018 lalu.

Selain dikenal dengan api biru, kawasan Ijen ternyata punya derajat keasaman dan kandungan belerang yang tinggi. Kondisi tingginya kandungan belerang berdampak pada kawasan Ijen dijadikan wilayah pertambangan belerang. Sehingga masyarakat   yang   tinggal   di   sekitar wilayah   Gunung  Ijen  banyak  berprofesi   sebagai   pengangkut belerang. Walau awalnya masih dilakukan dengan cara-cara tradisional dengan berbagai risikonya. 

Belerang adalah sumber daya terhabiskan yang lebih terbatas. Belerang akan habis dan tidak beregenerasi untuk jangka waktu yang lama setelah ditambang. Seperti kita ketahui, belerang dan bahan mineral lainnya termasuk dalam salah satu sumber daya alam tidak terbarukan dan terhabiskan. Jenis sumber daya ini merupakan sumber daya alam yang tidak punya kemampuan regenerasi. Disisi lain, jenis sumber daya ini terbentuk melalui proses geologi yang butuh periode cukup lama agar bisa dipakai menjadi sumber daya alam yang siap pakai. 

Sumber daya alam ini juga kerapkali dicirikan sebagai sumber daya alam yang memiliki stok yang berkurang dari waktu ke waktu, setiap kali sumber daya digunakan. Contoh lainnya adalah tambang minyak dan tambang emas, yang butuh waktu ribuan dan jutaan tahun agar bisa terbentuk. 

Hal ini disebabkan ketidakmampuan sumber daya untuk regenerasi. Sifat-sifat itulah yang mengakibatkan problematika dalam eksploitasi sumber daya alam tidak terbarukan menjadi lain dengan ekstraksi sumber daya yang terbarukan. Namun untuk belerang tipe sublimasi, karena proses terjadinya didasarkan kepada aktivitas gunung berapi, maka selama gunung berapi aktif, belerang tipe ini bisa diproduksi. Sehingga sumber daya belerang sublimasi bisa dianggap tidak terbatas.

Melansir laman situs Royal Society of Chemistry, belerang adalah sumber daya yang banyak digunakan oleh manusia sebagai bahan baku asam sulfat. Selain itu, belerang umum dimanfaatkan dalam korek api, insektisida, fungisida, bubuk mesiu, dan lain sebagainya. Belerang juga bisa disuling menjadi bahan peledak di pabrik manufaktur. Manfaat belerang ternyata juga terbukti untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti luka luar, luka terbakar, ambeien, dan penyakit tulang. Pemakaian belerang untuk mengobati beberapa jenis penyakit ini sebaiknya dilakukan dengan prosedur khusus. Karena belerang tidak boleh dipakai sebagai obat dalam atau obat yang masuk ke saluran pencernaan. 

Umumnya, belerang bisa ditemukan sebagai mineral atau unsur murni pada gunung berapi. Belerang atau sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme. Sifat-sifat fisik belerang adalah kristal belerang berwarna kuning, kuning kegelapan, dan kehitam-hitaman, karena pengaruh unsur pengotornya. Belerang mudah larut dalam minyak tanah, dan merupakan penghantar panas dan listrik yang buruk. Apabila dibakar apinya berwarna biru dan menghasilkan gas-gas Sulfur dioksida yang berbau menyengat hidung. 

Belerang alam biasanya ditemukan di gunung-gunung berapi atau sumber air panas. Sumber air panas yang mengandung belerang sering dipercaya menjadi tempat untuk menyembuhkan beberapa penyakit seperti penyakit kulit dan juga terapi kecantikan. Sebenarnya ada banyak manfaat lain belerang dalam kehidupan kita sehari-hari yang tidak pernah kita sadari.

Terpenting, perlu konsistensi peran pemerintah setempat dalam sistem manajemen eksploitasi belerang dan mengatur teknis penambangannya.  Seperti mengatur jumlah belerang yang bisa diambil dan penerapan ijin yang ketat terkait eksploitasi belerang. Sehingga pengawasan dan pengendalian eksploitasinya bisa dikontrol dengan baik, supaya tidak terjadi eksploitasi yang membabi buta. 

Disisi lain pemerintah dinilai cukup berhasil dalam memperhatikan kesejahteraan ratusan penambang belerang kawah Ijen, dengan memberikan perlindungan asuransi melalui program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Selain menambang belerang, banyak dari mereka yang kini juga sesekali menjadi ojek troli wisatawan yang mendaki sampai puncak Ijen dengan tarif Rp.500.000 -- Rp.700.000. Bahkan beberapa sudah beralih total dari profesi penambang menjadi ojek troli wisatawan yang dinilai lebih ringan dibanding menambang belerang, walau hasilnya tidak tetap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun