Kegiatan penilaian kemampuan membaca untuk siswa kelas 3 adalah kegiatan yang berlaur dan sistematis. Program ini lebih dikenal dengan nama EGRA (Early Grade Reading Asessment).
Alur dan sistematis ini sangat penting untuk dilaksanakan terkait dengan data yang nantinya menjadi anlisis tersendiri. Alur ini kegiatannya pun cenderung kaku bagi orang yang kali pertama melaksanakan atau mengetahui program EGRA ini, namun disisi lain alur tersebut setidaknya sudah termuat dalam manual EGRA.
[caption id="attachment_383243" align="aligncenter" width="300" caption="alur egra"][/caption]
Sampling
Alur ini akan memilih 12 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan serta 4 siswa sebagai cadangan ( 2 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan). Kondisi ini memastikan jumlah siswa yang akan mengikuti EGRA total adalah 24 siswa. Bagaimana dengan kelas yang jumlah siswanya tidak 24? atau bagaimana jika siswa laki-laki kurang dari 12? atau bagaimana jika siswa perempuan kurang dari 12?
Untuk kelas yang jumlah siswanya kurang dari 24, maka kelas tersebut tidak mengalami alur sampling sehingga seluruh siswa dalam kelas tersebut akan ikut dalam pelaksanaan EGRA.
untuk kondisi jika siswa laki-laki / siswa perempuan kurang dari 12 dapat dilihat dari simulasi berikut ini:
1. Siswa perempuan 7 , siswa laki-laki 19. ( jumlah 26)
Maka siswa perepuan (7) akan melaksanakan EGRAÂ sedangkan sampling hanya untuk siswa laki-laki sebanyak 17 anak siswa laki-laki. --> total adal 24 anak yang mengikuti egra ( permpuan (7) laki-laki (17) ) serta 2 siswa laki-laki sebagai cadangan.
2. siswa perempuan 19, siswa laki-kai 7
Maka siswa laki-laki (7) akan melaksanakan EGRAÂ sedangkan sampling hanya untuk siswa perempuan sebanyak 17 anak siswa perempuan. --> total adal 24 anak yang mengikuti egra ( laki-laki (7)perempuan (17) ) serta 2 siswa perempuan sebagai cadangan.
Ruang Pra.
Bagi siswa-siswi yang terpilih dalam samping (termasuk cadangan) seluruhnya akan masuk kedalam ruang Pra. kegiatan awal adalah pendataan terhadap siswa terkait dengan nama, tanggal lahir, kelas, TK/ tidak. kemudian setelah para asessor memperkenalkan diri kepada para siswa lalu mereka akan menuju ruang asessment.
proses siswa yang akan diasess dengan memanggil secara bergelombang 5 (lima) anak per gelombang untuk masuk kedalam ruang asess. siswa yang belum mendapat giliran dalam ruang asessment maka kegiatan membaca, bermain puzzle dan mewearnai adalah serangkain kegiatan yang bersifat menunggu waktu panggilan mereka datang.
[caption id="attachment_383250" align="aligncenter" width="300" caption="rpra"]
Ruang Asessment.
Ruang ini memliki "layout" tersendiri untuk menentukan posisi asessor dan siswa yang akan diasess, sebaiknya jarak antara asessor tidak berdekatan, siswa tidak saling berhadapan begitu kurang lebih bentuk lain dari ruang asessment. Asessor akan mengambil data kemampuan membaca para siswa menggunakan Tablet yang didalamnya terdapat software tangerine .
Ruang Pasca.
Ruangan ini adalah ruangan untuk menampung para siswa yang telah diambil datanya di ruang asessment, serta juga bagi siswa yang tidak ikut sampling. kegiatan lebih dominan pada mewarnai, mencari jejak, menyusun puzzle dll.
---->>> bersambung---->
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H