Mujizat 5 Roti dan 2 Ikan hanya sebuah pembuka, sebuah gambaran bahwa Israel harus menerima manna yang sejati yaitu Yesus yang akan memberikan kehidupan kekal. Dan menerima Yesus artinya kita percaya kepadanya, bukan hanya dalam pengaminan akali atau pengetahuan tapi menjadi “pekerjaan” yang kita kerjakan seumur hidup kita.
Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."( Yoh 6:29).
Ini berarti, untuk menerima hidup kekal kita harus makan daging dan minum darah Yesus, artinya kita mengenakan hidup Yesus dalam kehidupan kita, mengenakan pikiran dan perasaanNYA. Bukan memaknai penyatuan itu sebatas ritual perjamuan kudus.
Dan ironisnya orang yang sama yang terkagum melihat Yesus melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan, mereka adalah orang yang kecewa dan menolak Yesus ketika Yesus mengajar tentang siapa pribadinya (Roti Hidup). Bahkan ribuan orang yang berbondong-bondong mengikut Yesus, mereka pergi meninggalkan Yesus dan hanya 12 murid yang tersisa. Yesus bukan pribadi yang takut kehilangan pengikut, takut kehilangan pengaruh, tapi Yesus adalah pribadi yang konsisten pada standart yang Allah tetapkan, dan setia hidup pada rencana Allah.
Mujizat 5 roti dan 2 ikan sekali lagi bukan pesan utama Yesus, yang membuat kita berpikir apa yang sedikit di tangan kita, bisa Tuhan lipat gandakan menjadi banyak. Inti pengajaran Yesus tidak bermuara pada pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi kepada kekekalan.
Benarlah apa yang dikatakan Rasul Paulus dalam surat-suratnya
Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi. (Filipi 3:18-19).
Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya. (Roma 16:17-18).
Maka dengan demikian, jelaslah jika hidup dan pelayanan kita berorientasi kepada hal-hal jasmani saja, kita tidak melayani Kristus, tetapi melayani perut kita sendiri.
Titik balik
Tuhan memang pasti sanggup memelihara hidup kita, sanggup memberkati dan menyembuhkan kita, tapi fokus utama Tuhan adalah hidup kita, perubahan karakter, perubahan kodrat kita dan buah hidup kita. Jangan berhenti pada hal-hal fisik tapi teruslah bergerak kepada hal-hal kekal. Jangan berhenti pada tangan Yesus, tapi kejar juga perasaan dan pribadiNYA. 5 roti dan 2 ikan hanyalah simbol, sebuah gambaran mutlah, bahwa untuk menerima hidup kekal kita harus menerima Roti Hidup, yaitu Yesus.