Mohon tunggu...
Agus Prayetno
Agus Prayetno Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Ayah dan suami

Pria sederhana yg hobi masak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Reflesi iman Kristen, dibalik mujizat 5 roti dan 2 ikan

13 Mei 2020   11:56 Diperbarui: 16 Mei 2020   12:40 2139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prolog

Mujizat 5 roti dan 2 ikan adalah salah satu mujizat yang paling fenomenal yang Yesus buat dalam pelayanannya. Bahkan ke 4 injil menulis hal tersebut ( Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Yesus memberi makan dengan roti dan ikat di catat beberapa kali di alkitab, jadi peristiwa tersebut bukan terjadi hanya sekali saja. Roti adalah gambaran kebutuhan paling pokok bagi hidup manusia, tanpa makan dan minum manusia tidak dapat bertahan hidup.

Di masa pandemi covid 19 ini saya banyak mendengar mujizat 5 roti dan 2 ikan ini kembali di kumandangkan oleh banyak hamba Tuhan. Banyak dari kita yang telah lama mendengar mujizat 5 roti dan 2 ikan ini; dengan berbagai macam tafsir dan paparan. Memang,   tidak bisa dipungkiri memang Roti secara fisik yang Tuhan berikan saat itu. Namun demikian, benarkah Yesus memiliki persepsi dan tujuan yang sama dengan apa yang kita pikirkan saat ini? Saya akan mengupas hal ini dari Ijil Yohanes, karena menurut saya Yohanes menceritakan hal ini secara lengkap di banding ketiga injil lain.

Inti pembahasan.


Sebelum masuk lebih jauh, mari kita kembali pada masa Yesus dicobai Iblis di padang gurun.
Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah" (Mat 4:3-4 ).
Bahkan Yesus pun dicobai Iblis mengenai kebutuhan pokok untuk hidup, tapi Yesus menangkis cobaan tersebut dengan elegan.

Kembali mengenai mujizat 5 roti dan 2 ikan, dibanding ketiga injil, Yohanes menggambarkan ini dengan jelas dan utuh. Yohanes menggambarkan respon takjub dari orang banyak yang menerima mujizat 5 roti dan 2 ikan. Setelah kenyang mereka “baru” mengakui bahwa Yesus datang dari Allah.

Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia."
Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri (Yoh 6:14-15).

Pada kenyataannya manusia kadang mengakui eksistensi Allah setelah mereka mendapat berkat atau pertolongan, sementara banyak orang mengutuki Allah ketika mengalami suatu kesukaran atau masalah dalam hidup. Manusia sering terkesima dan kagum akan perbuatan tangan Allah, tapi sering kali menafikan perasaan dan pribadi Tuhan. Maka respon  orang banyak yang ingin mengangkat Yesus sebagai raja mereka, tidak ditulis dalam tulisan injil yang lain, ironis karena roti manusia baru mengakui eksistensi Yesus.

Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang ( Yoh 6:26).

Banyak orang berhenti di titik ini, mujizat 5 roti dan 2 ikan diartikan secara sempit; bahwa Allah sanggup mencukupi kebutuhan kita; Allah sanggup memelihara hidup kita; Allah sanggup memberkati kita. Padahal, jika kita mau menyelami perasaan Yesus, kita akan melihat lebih dalam.

Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. (Yoh 6:35).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun