Mohon tunggu...
Money

Audit Atas Siklus Penjualan dan Penagihan

4 April 2016   06:05 Diperbarui: 4 April 2016   06:47 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

NAMA : AGUS PRATAMA PUTRA HARJANTA

NIM : 2014017130

KELAS : 4A4 AKUNTANSI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

 

AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN

 Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah mengevaluasi apakah saldo akun yang diperoleh dari siklus disajikan secara wajar sesuai dengan SAK. Sifat dari akun ini bisa bervariasi tergantung dari industri dan kliennya.

 Dalam siklus penjualan dan penagihan terdapat 5 klasifikasi transaksi yaitu:

1.Penjualan (tunai dan kredit).

2.Penerimaan kas.

3.Retur dan pengurangan penjualan.

4.Penghapusan piutang tak tertagih.

5.Beban piutang tak tertagih.

 

Fungsi Bisnis pada siklus dan catatan dan dokumen yang berkaitan.

Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan dan proses yang dibutuhkan untuk transfer kepemilikan dari barang dan jasa kepada pelanggan setelah barang-barang tersebut tersedia untuk dijual.

 8 fungsi bisnis dalam siklus penjualan dan penagihan :

1.Memproses pesanan pelanggan

· Pesanan pelanggan : permintaan barang oleh pelanggan yang bisa datang dari selurah fasilitas yang ada (telepon, surat, formulir cetak, kiriman elektronik,dll).

· Pesanan penjualan : dokumen untuk mengkomunikasikan perihal deskripsi,jumlah, dan informasi terkait dengan barang yang dipesan oleh pelanggan.Biasa digunakan untuk menunjukkan persetujuan kredit dan otorisasi pengiriman.

2.Pemberian kredit

Sebelum barang dikirim, pihak yang diberi kewenangan harus menyetujui kredit bagi pelanggan yang akan melakukan penjualan secara kredit.

3.Pengiriman barang

Fungsi ini merupakan titik awal siklus dimana perusahaan akan menyerahkan aktiva,karena sebagian besar perusahaan mengakui penjualan ketika barang telah dikirim.

· Dokumen pengiriman : dokumen pengiriman dibuat untuk mengawali pengiriman barang, yang menunjukkan deskripsi barang dagang, kuantitas yang dikirimkan, dan data yang relevan lainnya.

4.Penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan

Merupakan cara untuk memberi informasi kepada pelanggan mengenai jumlah yang akan ditagih atas barang yang dibelinya, penagihan pelanggan harus dilakukan dengan benar dan tepat waktu.

5.Pemprosesan dan pencatatan penerimaan kas

Keempat fungsi transaksi penjualan sangat diperlukan untuk menyerahkan barang ke tangan   pelanggan, menagihnya dengan benar, dan merefleksikan informasi dalam catatan akuntansi.

6.Pemrosesan dan pencatatan retur dan pengurangan penjualan.

Penjual sering kali menerima retur barang atau memberikan pengurangan harga apabila pelanggan merasa tidak puas dengan barang yang dibelinya.

7.Penghapusan piutang usaha tak tertagih

Setelah menyimpulkan bahwa suatu jumlah tertentu tidak dapat ditagih, perusahaan harus menghapusnya, biasanya hal ini terjadi setelah pelanggan mengajukan kebangkrutan atau penagihan piutangnya diserahkan kepada agen penagihan.

8.Penyediaan piutang tak tertagih

Karena perusahaan diperkirakan tidak dapat menagih 100% penjualannya, prinsip prinsip akuntansi mengharuskan perusahaan untuk mencatat beban piutang tak tertagih sebesar jumlah yang diperkirakan tidak dapat ditagih.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN 

Dengan menggunakan salah satu pendekatan umum untuk penjualan, auditor mempelajari bagan arus klien, menyiapkan kuesioner tentang pengendalian internal, dan melaksanakan pengujian penjualan walkthrough.Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dalam memahami pengendalian internal untuk menilai resiko pengendalian, terdapat empat langkah yang penting dalam penilaian ini.

1.Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian.

2.Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal utama dan kelemahannya bagi penjualan.

3.Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahannya, auditor lalu mengaitkannya dengan tujuan.

4.Auditor menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan.     

RETUR DAN PENGURANGAN PENJULAN 

Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan metode yang digunakan klien untuk mengendalikan salah saji pada intinya sama seperti untuk memroses memo kredit yang telah digambarkan bagi penjualan, dengan dua perbedaan. Perbedaan yang pertama adalah matrealitas. Dalam banyak hal, retur dan pengurangan penjualan sangat tidak material sehingga auditor dapat mengabaikannya. Perbedaan yang kedua adalah penekanan pada tujuan kejadian. Untuk retur dan pengurangan penjualan, umumnya auditor menekankan pada pengujian transaksi yang tercatat untuk mengungkapkan setiap pencurian kas dari penagihan piutang usaha yang ditutupi oleh retur atau pengurangan penjualan fiktif.Tujuan kelengkapan juga merupakan hal yang penting terutama dalam menguji saldo akun untuk menentukan apakah retur dan penjualan ditetapkan terlalu rendah pada akhir tahun. Secara alami , tujuan lainnya tidak boleh diabaikan, akan tetapi, karena tujuan dan metodologi untuk mengaudit retur dan pengurangan penjualan pada intinya sama seperti untuk penjualan, tidak dimasukkan studi yang mendalami mengenai hal tersebut. Jika ingin mengaudit retur dan pengurangan penjualan, harus dapat menerapkan logika yang sma untuk mendapatkan pengendalian, pengujian pengendalian, dan pengujian substansif atas transaksi yang sesuai guna memverifikasi jumlahnya.

MENGEMBANGKAN PROGRAM RINCIAN AUDIT YANG TERINCI

Program Audit pengujian atas Rincian saldo – Siklus Penjualan dan Penagihan 

1.Mereview neaca saldo piutang usaha untuk piutang yang berjumlah besar dan tidak biasa

2.Menghitung prosedur analitis yang ditunjukkan dalam skedul audit yang dikompensasi ke depan.

3.Mereview piutang yang tercantum pada Aged Trial Balance menyangkut wewel dan piutang dengan pihak terkait

4.Menanyai manajemen apakah ada pihak terkait , wesel atau piutang jangka panjang yang dimasukkan dalam neraca saldo.

5.Mereview notulen rapat dewan direksi dan menyai manajeman untuk menentukan apakah ada piutang yang digadaikan.

6.Menelusuri 10 akun dari neraca saldo ke file indul piutang usaha untuk melihat umur piutang dan saldonya.

7.Memfoot 2 halaman neraca saldo untuk melihat umur kolom piutang.

8.Menelusuri saldo ke buku beasr umum.

9.Menelusuri lima piutang dari file induk piutang usaha ke aged trial balanced.

10.Mengkonfirmasi piutang usaha.

11.Melakukan prosedur alternatifuntuk semua konfirmasi yang tidak dikembaliakan.

12.Membahas dengan manager kredit tentang kemungkinana penagihan piutang yanag sudah lama.

13.Mengevaluasi apakah peyisihan apakah sudah memadai setelah melakukan prosedur audit.

14.Memilih 20 transakasi penjualan ddari jurnal penjualan tahun berjalan.

15.Mereview retur dan pengurangan penjualan yang besar sebelum dan setelah tanggal neraca untuk menentukan apakah telah dicatat dalam periode yang benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun