dan pengurangan harga juga merupakan satu golongan transaksi, tetapi untuk kebanyakan
perusahaan jumlahnya tidak material.
Â
B. Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan kembali modal mempengaruhi secara signifikan audit terhadap akun-akun berikut :
Â
Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi  seringkali jumlahnya material. Misalnya, sebagian besar perusahaan jarang mengeluarkan obligasi, tetapi seringkali obligasi diterbitkan, umumnya dalam jumlah yang besar. Oleh karena berjumlah besar, umumnya dilakukan verifikasi terhadap setiap transaksi yang terjadi dalam siklus tersebut untuk seluruh tahun sebagai bagian dalam verifikasi atas akun neraca. Tidaklah lazim untuk melihat kertas kerja audit yang meliputi saldo awal dari setiap akun dalam siklus perolehan dan pembayaran kembali modal atau hutang jangka panjang dan dokumentasi dari setiap transaksi yang terjadi selama tahun yang bersangkutan.
Â
jika Tidak dimasukkannya satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material. Dengan pertimbangan akibat dari pelaporan kewajiban serta kurang saji modal, pengabaian suatu transaksi merupakan masalah audit yang utama.
Â
Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen-dokumen pemilikan yang serupa.Dalam melakukan audit atas transaksi-transaksi dan jumlah-jumlah dalam siklus ini, harus benar-benar yakin bahwa syarat-syarat hukum penting yang mempengaruhi laporan keuangan telah ditaati dan diungkapkan secara memadai dalam laporan.
Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan modal. Dalam audit terhadap hutang berbunga, dianggap perlu untuk melakukan verifikasi secara bersamaan atas beban dan hutang bunga. Verifikasi ini juga harus dilakukan atas modal dividen dan hutang dividen.
Â
C. HAKEKAT SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN
Â
Siklus perolehan  dan  pembayaran melibatkan  setiap keputusan  dan  proses yang