BERAWAL JADI TKW BERUJUNG JADI PSK DI ARAB SAUDI
Tenaga Kerja Wanita atau TKW termasuk dari Indonesia disebut-sebut rentan terjerumus pekerjaan yang tidak baik dan melanggar hukum di sejumlah negara tak terkecuali Arab Saudi.
Pasalnya, TKW Indonesia di Arab Saudi yang diiming-imingi bayaran fantastis untuk menjadi seorang Pekerja Seks Komersial atau PSK.
Meskipun demikian, tak sedikit TKW Indonesia yang terjerumus menjadi PSK di Arab Saudi bahkan di antaranya hingga hamil.
Fenomena tersebut dinilai sangat miris dan sangat memilukan. Salah satunya yang menimpa Sri Wulandari warga asal Tegal. Yang terjadi pada tanggal 28 sept 2022 dan pulang keadaan hamilÂ
Menurut Abdul yang juga merupakan TKI, bahwa ada TKW Indonesia yang ditawari gaji sebesar 5000 SAR atau hampir Rp20 jutaan.
TKW Indonesia tersebut mendapat tawaran untuk menjadi PSK itu pada saat di Riyad, Arab Saudi.
Namun, kata Abdulrohman Akam, TKW Indonesia itu pun memilih pulang ke Indonesia karena hamil saat bekerja sebagai PSK. Bahkan TKW Indonesia tersebut telah memiliki suami di Indonesia.
"Mirisnya lagi guys TKW ini punya suami di Indonesia tapi malah pulang ke Tanah Air keadaan hamil," katanya.
Berdasarkan keterangannya, sebelumnya TKW Indonesia tersebut kabur dari rumah majikan di Arab Saudi karena tidak betah.
Akan tetapi miris, setelah kabur dari majikan Arab Saudi, TKW Indonesia itui pun kemudian bertemu dengan seorang bernama Fatah dan ia pun terjerumus menjadi PSK. Fatah sendiri merupakan mucikari kelas kakap di Arab Saudi
Kaburnya itu malah dijadikan PSK ketemu sama Fatah," katanya,Â
Hal itu ia uangkapkan pada saat membacakan informasi dari media sosial Facebook melalui akun bernama Dewi Srikandi.
"Beliau itu salah satu TKW yang membantu kepulangan TKW baik karena meninggal ataupun mau pulang ke Indonesia," katanya.
Abdulrohman Akam sebagai TKI pun mengingatkan kepada TKW Indonesia terutama yang bekerja di Arab Saudi untuk berhati-hati.
Menurut Abdulrohman Akam, TKW Indonesia sebaiknya mencari tahu terkait latar belakang dari orang yang ditemuinya, baik majikan atau orang yang menawarkan kerja kepadanya dengan modus ingin menolong.
Lantaran kondisi tersebut dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Sehingga, hal tersebut akan mengurangi potensi penipuan dan kejahatan lainnya.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H