Mohon tunggu...
Agus Nana Nuryana
Agus Nana Nuryana Mohon Tunggu... Guru - Pengguna

Praktisi dan Pemerhati Pendidikan di MTs Cijangkar Ciawi Tasikmalaya Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembagian Rapor sebagai Ajang Introspeksi Diri

19 Desember 2022   14:35 Diperbarui: 19 Desember 2022   20:47 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bulan desember merupakan akhir kegiatan pembelajaran peserta didik pada semester ganjil, seperti biasa di akhir pembelajaran, pihak sekolah/madrasah disibukan dengan persiapan penyampaian laporan hasil belajar peserta didik yang biasa kita kenal dengan istilah rapor.

Semua guru harus menyampaikan laporan hasil belajar peserta didik selama satu semester, apalagi yang memiliki tugas tambahan sebagai wali kelas lebih sibuk lagi, karena harus mempersiapakan segala macam sampai pada waktunya membagikan rapor kepada peserta didik melalui orang tua masing-masing.

Pembagian rapor semestinya tidak hanya menjadi kegiatan rutin yang biasa dilakukan setiap akhir semester. Rapor menjadi salah satu bagian penting dalam kegiatan pembelajaran untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik selama satu semester terakhir.

Pencapaian kompetensi peserta didik biasanya menjadi perhatian utama dari pembagian rapor, padahal semua stakeholder sekolah/madarasah harus ikut berpartisipasi aktif dalam mempelajari dan menindaklanjuti rapor tersebut. Secara eksplisit memang aktor utamanya adalah peserta didik, namun nilai yang tercatat dalam rapor tersebut merupakan hasil upaya bersama.

Sudah selayakanya bahwa pembagian rapor harus menjadi perhatian bersama, tidak hanya peserta didik saja yang harus berubah setelah melihat pencapaian hasil belajarnya melalui angka-angka yang tertulis, namun seluruh stakeholder harus berupaya untuk menjadi lebih baik dalam menjalankan perannya masing-masing.

Keberhasilan pendidikan tidak bisa hanya dipandang secara individu, namun harus mencakup secara keseluruhan warga negara, sehingga peran dari seluruh pihak untuk memajukan pendidikan sangat diperlukan, kerja kolektif ini harus dijalankan oleh seluruh warga yang terlibat dengan penuh tanggung jawab.

Gerakan kolektif dalam memajukan pendidikan ini merupakan konsep Ki Hajar Dewantara yaitu tentang tri pusat pendidikan yang terdiri dari: orang tua/keluarga, masyarakat dan pihak sekolah. Ketiga lingkungan tersebut harus bersinergi dengan baik dalam upaya memajukan pendidikan, agar tujuan pendidikan nasional yang sudah dicita-citakan dapat tercapai.

Rapor sebagai catatan pencapaian kompetensi peserta didik selama melaksanakan proses pembelajaran semestinya menjadi dasar untuk berbagai pihak dalam upaya untuk meningkatkan perbaikan proses pembelajaran. Peserta didik, orang tua, guru, dan masyarakat harus mau berintrospeksi diri karena mereka punya peran terhadap hasil belajar peserta didik tersebut.

Orang tua/keluarga sebagai lingkungan belajar pertama dan utama pendidikan anak memberikan andil bagi keberhasilan pendidikan. Orang tua merupakan guru utama bagi anak-anaknya, sebab pada dasarnya tanggung jawab pendidikan anak berada di pundaknya. Jadi kalau orang tua menyerahkan sepenuhnnya pendidikan anak pada sekolah/madrasah, maka itu adalah satu hal yang kurang tepat.

Komunikasi yang tepat antara pihak sekolah dengan orang tua sangat penting dalam proses pembelajaran. Jadi sudah semestinya orang tua memantau perkembangan anak melalui komunikasi efektif dengan guru. Pembagian rapor dengan mengundang orang tua adalah saat yang tepat untuk melakukan proses evaluasi, namun pada kenyataanya ada orang tua yang tidak bisa datang, hal ini sangat disayangkan karena akan membuat mental anak menjadi kurang baik, sebab mereka merasa tidak diperhatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun