Bulan desember merupakan akhir kegiatan pembelajaran peserta didik pada semester ganjil, seperti biasa di akhir pembelajaran, pihak sekolah/madrasah disibukan dengan persiapan penyampaian laporan hasil belajar peserta didik yang biasa kita kenal dengan istilah rapor.
Semua guru harus menyampaikan laporan hasil belajar peserta didik selama satu semester, apalagi yang memiliki tugas tambahan sebagai wali kelas lebih sibuk lagi, karena harus mempersiapakan segala macam sampai pada waktunya membagikan rapor kepada peserta didik melalui orang tua masing-masing.
Pembagian rapor semestinya tidak hanya menjadi kegiatan rutin yang biasa dilakukan setiap akhir semester. Rapor menjadi salah satu bagian penting dalam kegiatan pembelajaran untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik selama satu semester terakhir.
Pencapaian kompetensi peserta didik biasanya menjadi perhatian utama dari pembagian rapor, padahal semua stakeholder sekolah/madarasah harus ikut berpartisipasi aktif dalam mempelajari dan menindaklanjuti rapor tersebut. Secara eksplisit memang aktor utamanya adalah peserta didik, namun nilai yang tercatat dalam rapor tersebut merupakan hasil upaya bersama.
Sudah selayakanya bahwa pembagian rapor harus menjadi perhatian bersama, tidak hanya peserta didik saja yang harus berubah setelah melihat pencapaian hasil belajarnya melalui angka-angka yang tertulis, namun seluruh stakeholder harus berupaya untuk menjadi lebih baik dalam menjalankan perannya masing-masing.
Keberhasilan pendidikan tidak bisa hanya dipandang secara individu, namun harus mencakup secara keseluruhan warga negara, sehingga peran dari seluruh pihak untuk memajukan pendidikan sangat diperlukan, kerja kolektif ini harus dijalankan oleh seluruh warga yang terlibat dengan penuh tanggung jawab.
Gerakan kolektif dalam memajukan pendidikan ini merupakan konsep Ki Hajar Dewantara yaitu tentang tri pusat pendidikan yang terdiri dari: orang tua/keluarga, masyarakat dan pihak sekolah. Ketiga lingkungan tersebut harus bersinergi dengan baik dalam upaya memajukan pendidikan, agar tujuan pendidikan nasional yang sudah dicita-citakan dapat tercapai.
Rapor sebagai catatan pencapaian kompetensi peserta didik selama melaksanakan proses pembelajaran semestinya menjadi dasar untuk berbagai pihak dalam upaya untuk meningkatkan perbaikan proses pembelajaran. Peserta didik, orang tua, guru, dan masyarakat harus mau berintrospeksi diri karena mereka punya peran terhadap hasil belajar peserta didik tersebut.
Orang tua/keluarga sebagai lingkungan belajar pertama dan utama pendidikan anak memberikan andil bagi keberhasilan pendidikan. Orang tua merupakan guru utama bagi anak-anaknya, sebab pada dasarnya tanggung jawab pendidikan anak berada di pundaknya. Jadi kalau orang tua menyerahkan sepenuhnnya pendidikan anak pada sekolah/madrasah, maka itu adalah satu hal yang kurang tepat.
Komunikasi yang tepat antara pihak sekolah dengan orang tua sangat penting dalam proses pembelajaran. Jadi sudah semestinya orang tua memantau perkembangan anak melalui komunikasi efektif dengan guru. Pembagian rapor dengan mengundang orang tua adalah saat yang tepat untuk melakukan proses evaluasi, namun pada kenyataanya ada orang tua yang tidak bisa datang, hal ini sangat disayangkan karena akan membuat mental anak menjadi kurang baik, sebab mereka merasa tidak diperhatikan.
Menanyakan perkembangan belajar anak bagi orang tua semestinya tidak hanya ketika diundang saja, namun harus jemput bola dan inisiatif sendiri. Di zaman komunikasi yang pesat seperti ini, bukanlah hal yang sulit untuk mencari informasi, banyak sekali media yang bisa dimanfaatkan dan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Bagi seorang guru, setelah selesai membagikan rapor bukan berarti selesai tugas pada semester ini, namun justru pekerjaan lanjutan sudah menanti yang dasarnya merupakan pencapaian hasil belajar yang ada dalam rapor yang sudah diserahkan kepada orang tua. Menganalisis hasil belajar peserta didik sangat penting untuk menentukan strategi pembelajaran berikutnya, agar progresnya semakin lebih baik.
Upaya perbaikan dalam melaksanakan proses pembelajaran mutlak dilakukan oleh seorang guru, karakter siswa yang berbeda dan bersifat dinamis mengharuskan guru untuk menentukan cara yang tepat dalam menyampaikan materi. Kreatifitas yang disesuaikan dengan kondisi saat ini serta sangat dibutuhkan oleh peserta didik menjadi suatu pendukung yang positif dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan.
Dalam proses pembelajaran, yang melakukan kegiatan belajar sesungguhnya bukan hanya peserta didik saja, namun guru juga harus mau belajar. Kalau guru merasa cukup dengan pengetahuan yang dimilikinya dan tidak berupaya untuk menggembangkan kompetensi dirinya, maka jangan berharap jika hasil belajar peserta didik di masa selanjutnya akan semakin meningkat.
Pembagian rapor ini juga harus menjadi bahan perenungan bagi kepala sekolah/madrasah. Peran sentral kepala sebagai pengambil kebijakan akan sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Guru yang kreatif akan sangat tergantung kepala yang mau ikut serta memikirkan agar proses pembelajaran bisa berjalan lebih baik.
Seorang kepala sekolah/madarasah yang mampu memahami bagaimana proses pembelajaran seharusnya dijalankan serta bisa menciptakan rasa nyaman dalam memimpin akan membuat guru bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Pengakuan peran penting dari seorang kepala terhadap guru akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
Kerjasama yang baik antar stakeholder ini harus terus berjalan dengan baik, sebab jika terjadi ketimpangan maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik. Persamaan persepsi dalam menjalankan pendidikan akan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Perbedaan perlakukan dalam mendidik anak yang dilakukan oleh lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat akan membuat anak menjadi bingung yang akhirnya akan malas untuk belajar. Hilangnya motivasi belajar ini menjadi salah satu sebab hasil belajar peserta didik menjadi rendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H