Mohon tunggu...
Agus Nilawati
Agus Nilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa Komunikasi -

Tak sepuitis penulis, juga tak selincah jurnalis, hanya belajar menulis, agar tak ketinggalan hot news... Disini saya seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi yang sedang mencari relasi dengan pengetahuan sebagai kunci. UIN Sunan Kalijaga '15

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Bos dan Pemimpin, Apa Bedanya?

20 Desember 2015   13:35 Diperbarui: 20 Desember 2015   15:14 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="aquariuslearning.co.id"][/caption]Bos berasal dari kata “boss” yang berasal dari bahasa Inggris. Bos berarti kepala, atasan, majikan. Dari artinya kita dapat membayangkan apa makna dari bos itu. Bos bermakna orang yang menjadikan orang lain “anak buahnya” yang dapat ia perintah, lebih sering untuk kepuasan sang bos. Sementara itu, pemimpin  memiliki definisi yang berbeda dengan bos. Pemimpin berarti orang yang memimpin beberapa orang untuk menjadi tujuan bersama.

Banyak sekali hal yang membedakan antara bos dan pemimpin. Bos layaknya seorang majikan yang mendikte orang-orangnya sedangkan pemimpin melatih orang-orangnya untuk menemukan kinerja terbaik mereka. Bos identik dengan ketakutan sedangkan pemimpin menunjukkan inspirasi dan membuat rasa antusias. Bos secara sadar dan tanpa sadar lebih memilih menyalahkan orang lain sedangkan pemimpin bekerja untuk membantu memperbaiki kerusakan dan memahami apa yang terjadi sehingga tidak akan terjadi lagi. Bos sering kali memakai sudut pandang dari dirinya sendiri sedangkan seorang pemimpin memakai sudut pandang semua yang terlibat. Bos tahu bagaimana pekerjaan harus dilakukan sedangkan pemimpin menunjukkan bagaimana pekerjaan harus dilakukan. Bos suka bergantung pada otoritasnya sendiri sedangkan seorang pemimpin bergantung dengan seluruh tim, ada rasa berbagi akan akuntabilitas dan kepercayaan. Bos menggunakan orang lain sedangkan pemimpin tertarik untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang. Bos suka mengambil kredit atas usaha bawahannya sedangkan pemimpin memberikan kredit kepada bawahannya. Bos layaknya seorang komandan yang bertugas memberikan perintah sedangkan seorang pemimpin lebih peduli untuk bertanya dan mendengarkan. Bos mengatakan “Kerjakan!” sedangkan pemimpin mengatakan “Mari kita kerjakan!”

Tidak semua bos mampu menjadi pemimpin dan tidak semua pemimpin memerlukan posisi formal untuk mempengaruhi orang lain. Seorang bos yang hanya mengandalkan  kekuasaan atau jabatannya, biasanya tak lagi memiliki pengaruh ketika turun dari jabatan itu. Sedangkan seorang pemimpin yang efektif akan senantiasa diikuti dan dihormati.

Seorang bos yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan memposisikan dirinya sebagai atasan, yang secara struktural memiliki kewenangan dan kontrol atas prilaku subordinat diposisikan sebagai bawahan.  Gaya yang ditunjukkan biasanya cenderung memerintah. Seorang bos yang cenderung fokus pada penyelesaian pekerjaan akan senang bila anak buahnya patuh, menyelesaikan tugas tepat waktu, sesuai dengan yang diminta.

Dalam kehidupan karir, Anda akan dihadapkan dengan dua kemungkinan atau keadaan dalam berorganisasi di kantor. Yaitu mendapatkan atasan yang berkelakuan seperti bos atau atasan yang berkelakuan seperti pemimpin. Setinggi apapun jabatan seorang bos, mereka memiliki kemungkinan gagal yang cukup besar. Namun, jika atasan Anda ternyata adalah seseorang yang mencerminkan seorang pemimpin, maka kemungkinan besar Anda akan sukses bersamanya. Hal yang sudah dijelaskan di atas mungkin saja berbeda bagi setiap orangnya. Karena kembali lagi kepada pribadi masing-masing pemimpin dan bosnya. Mungkin saja ada pemimpin tapi memiliki beberapa sifat seorang bos. Begitu pula dengan seorang bos, mungkin saja ia memiliki sebagian sifat-sifat dari seorang pemimpin.

Lalu jika ditanya memilih menjadi bos atau menjadi pemimpin, saya memilih untuk menjadi pemimpin. Mengapa? Karena menjadi pemimpin bisa meneguhkan biografi diri seseorang juga menguatkan dirinya sebagai yang berada, tak sebatas ada. Pemimpin juga selalu menghadirkan tantangan sekaligus harapan. Baik dalam proses pencapaian status tersebut maupun dalam proses kreatifnya. Pemimpin selalu menjadi yang terdepan, menerima efek positif dari tindakannya begitu juga sebaliknya. Tetapi saya juga akan menyeimbangkan dari sisi baiknya seorang bos dimana selalu desegani tetapi tetap bisa mengendalikan suatu masalah.

 

sumber : Plimbi.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun