Mohon tunggu...
Agus Netral
Agus Netral Mohon Tunggu... Administrasi - Kemajuan berasal dari ide dan gagasan

Peneliti pada YP2SD - NTB. Menulis isu kependudukan, kemiskinan, pengangguran, pariwisata dan budaya. Menyelesaikan studi di Fak. Ekonomi, Study Pembangunan Uni. Mataram HP; 081 918 401 900 https://www.kompasiana.com/agusnetral6407

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengajak Ibu-ibu untuk Rasional dalam Memilih Alat Kontrasepsi

22 November 2021   10:03 Diperbarui: 22 November 2021   10:32 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemasangan Implan oleh Tenaga Medis (sumber; mediaindonesia.com)

Dari berbagai hasil peneltian yang ada serta pertanyaan yang diajukan langsung kepada ibu-ibu yang hadir di posyandu tentang alasannya tidak mau steril, atau menggunakan IUD dan Implan, maka ada beberapa penyebab yang diungkapkannya yaitu;

1. Takut

Ini khusus untuk metode steril serta pemasangan implan, yang dipasang melalui proses operasi kecil. Sebagian besar ibu-ibu mengatakan takut untuk melakukan operasi, baik melalui perut untuk steril maupun sekedar goretan kecil di lengan untuk implan. Padahal pada saat pemasangan metode itu dilakukan pembiusan lokal (anastesi) sehingga tidak terasa sakit.

Demikian pula walaupun ada testimoni atau bujukan dari teman-temannya sesama ibu-ibu yang sudah memasang implan dan operasi steril tentang rasanya yang tidak sakit, tidak banyak berpengaruh menghilangkan rasa takutnya.

2. Malu

Rasa malu kalau untuk pemasangan alat kontrasepsi spiral, karena akan dipasang melalui vagina, walaupun yang memasangnya adalah sesama perempuan yaitu Bidan. Bahkan Bidan tempatnya melahirkan juga mereka tetap mengatakan malu.

"Ya lainlah dengan waktu melahirkan, kita dalam posisi setengah sadar. Sedangkan untuk pemasangan IUD, kan kita sadar, dan pasti muncul rasa tidak enak dan malu", jelas seorang ibu di tempat Posyandu.

3. Suami tidak Setuju

Seringkali istri sudah berkomitmen untuk pemakaian salah satu dari MKJP tetapi ujung-ujungnya gagal karena suaminya tidak mengizinkan. Bukan karena  suaminya seorang yang paham tentang alat kontrasepsi, melainkan lebih banyak disebabkan karena ketidak tahuannya tentang metode kontrasepsi lalu ngotot dan otoriter.

4. Rumor

Ternyata alkon IUD dan implan juga mengalami berita hoax ataupun rumor sama seperti berita politik. Sayang banyak yang percaya dengan rumor itu sehingga berpengaruh terhadap pemahaman masyarakat terhadap alkon itu.

Untuk IUD dikatakannya bisa berjalan-jalan ke organ tubuh yang lain, bahkan konon katanya bisa nyampai di jantung. Sedangkan implan dikatakan pemakainya tidak akan bisa kerja keras, tidak bisa mengangkat-angkat.

Dari fakta sikap ibu-ibu dan masyarakat pada umumnya terhadap alat kontrasepsi itu bisa disimpulkan, bahwa kedepan ini dibutuhkan adanya revolusi mental dari ibu-ibu agar bisa rasional dalam memilih alat kontrasepsi. Demikian pula perlu adanya kesabaran dari para pengelola program.@

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun