Mohon tunggu...
Agus Netral
Agus Netral Mohon Tunggu... Administrasi - Kemajuan berasal dari ide dan gagasan

Peneliti pada YP2SD - NTB. Menulis isu kependudukan, kemiskinan, pengangguran, pariwisata dan budaya. Menyelesaikan studi di Fak. Ekonomi, Study Pembangunan Uni. Mataram HP; 081 918 401 900 https://www.kompasiana.com/agusnetral6407

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Perlunya Memfasilitasi Penyuluh KB dalam Pelaksanaan Penyuluhan Kelompok

20 Oktober 2020   08:36 Diperbarui: 21 Oktober 2020   08:12 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penyuluhan Keluarga Berencana | Property of Tribunnews.com

3. Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmet need)

Kebutuhan pelayanan KB yang tidak terpenuhi adalah persentase wanita kawin yang tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat kontrasepsi.

Secara teoritis inilah kelompok sasaran PUS yang mendesak untuk diajak be-KB. Posisi yang diinginkan tahun 2019 adalah 9,9% tetapi hasil SKAP 2019 menunjukkan angka 12,1%. Jadi belum tercapai. Dan sejak 2015 angka capaian juga tidak pernah bisa mencapai target.

4. Persentase PUS yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang semua jenis metode kontrasepsi modern.

Sebagai hasil dari penyuluhan yang intensif kepada PUS seharusnya mereka memahami semua jenis pilihan alat kontrasepsi. Akan tetapi ternyata selama 5 tahun terakhir 2015-2019 target dan pencapaiannya selalalu dibawah target. 

Bahkan untuk tahun 2019 justru yang terendah yaitu sebesar 13,6% dari target 70%. Dan target 70% itu adalah wajar, karena untuk memantapkan pilihan alat kontrasepsi setiap PUS yang akan memakai alat kontrasepsi seharusnya semuanya memahami seluruh alternatif kontrasepsi yang ada.

olahan pribadi
olahan pribadi
Dari data itu terlihat survey yang dilakukan menghasilkan data yaitu kurang dari 20% PUS selama 5 tahun yang memahami semua jenis metode kontrasepsi.

Dari sejumlah indikator program yang capaiannya dibawah target yang diinginkan itu, bagaimanapun juga salah satu dari faktor penyebab yang cukup berpengaruh adalah karena Penyuluh KB yang belum maksimal dalam memberikan penyuluhan kepada sasaran, baik itu dari segi kuantitas maupun kualitas.

Hal itu diperkuat dengan temuan dari hasil SKAP 2019 yaitu dalam hal sumber informasi mengenai alat kontrasepsi moderen. Menurut SKAP itu Penyuluh KB sebagai salah satu sumber informasi mengenai alat kontrasepsi ternyata cukup rendah persentasenya yaitu sebesar 16%. 

Persentase itu menurun dibanding hasil SKAP 2018 yang sempat mencapai 27% (SKAP 2019 – Keluarga, hal 229). Sedang kalau menurut hasil SDKI 2012 malah persentase itu hanya 5,2%.

Angka ini memperlihatkan betapa kecilnya peran Penyuluh KB sebagai sumber informasi program KB bagi sasaran penyuluhan. Dengan kata lain penyuluhan yang dilakukan belum mengena atau kuantitas dari penyuluhan itu yang kurang atau juga penyuluhan itu bahkan tidak pernah sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun