Mohon tunggu...
Agus Mendrofa
Agus Mendrofa Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalistik

Manusia berhenti berpikir saat mereka berhenti membaca.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah Presiden Joe Biden Menginginkan AS Menjadi Negara yang Menjaga Toleransi?

26 Januari 2021   16:29 Diperbarui: 26 Januari 2021   16:41 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Optimisme untuk menjaga dan menciptakan perdamain dunia dan toleransi antaragama harus tetap tertanam di hati semua umat yang menyatakan diri beragama. Karena, agama apapun pada prinsipnya membawa misi perdamaian. Jika berbicara tentang perdamaian dunia. 

Baru-baru ini presidan AS Joe Biden cukup menngemparkan warga net dan dunia lewat kebijakannya dengan mengembalikan beberapa kebijakan yang sempat dilarang oleh presiden sebelumnya Donald Trump. 

Kilas dibalik sepuluh hari pertama Joe Biden setelah terpilih menjabat sebagai presiden AS, banyak diisi dengan keputusan eksekutifnya. Dimulai dengan mencabut beberapa kebijakan kontroversial dari Presiden sebelumnya, serta menambah dan memperbarui kebijakan baru terkait dengan covid 19.

Jika presiden sebelumnya Donal Trump membuat kebijakan dengan mengeluarkan perintah eksekutif saat masa jabatannya belum genap sepuluh hari.

Tepatnya pada tanggal 27 Januari 2017, yaitu tentang perintah eksekutif (executive order) yang isinya melarang masuk untuk sementara para pengungsi dan pendatang dari tujuh negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim.

Kebijakannya setara keppres, 13769 itu dengan judul, "upaya perlindungan diri atau langsung perlindungan diri Amerika Serikat dari penyusupan teroris asing". 

Kebijakan yang dibuat Trump terkesan terburu-buru dibuat, mengingat kebijakan tersebut dibuat di masa jabatannya yang belum genap sepuluh hari. Maka tidak heran jika tidak sedikit warga AS yang mengkritik dan berunjuk rasa atas kebijakan Trump tersebut.

Berbagai isu juga mengiringi kebijakan kontroversial tentang pelarangan imigrasi mayoritas negara muslim oleh presiden Trump tentang dendam pribadi terhadap terorisme. Kenyataan paradoks memang sering kali menunjukan kebalikannya dari nilai perdamaian. Berbagai hal seperti tindak kekerasan, kerusuhan, dan bahkan terror sering kali melibatkan sentimen agama.

Terlepas dari apapun motivasi Trump dalam menjaga keamanan AS dalam membuat keputusan tersebut. Hal ini menjadi ancaman bagi tatanan sosial yang awalnya rukun dan toleran menjadi sebaliknya. Selain itu hal tersebut juga menambah presentase tinggi dalam sentimen umat beragama.

Walaupun banyak penolakan tentang kebijakan Trump, pada akhirnya kebijakan tersebut berhasil disetujui dengan selisih yang tipis. Kebijakan presiden Trump yang akhirnya disetuji 5 Hakim Agung dan di tolak 4 hakim Agung Di umumkan pada 26 Juni 2018.

Kebalikan dari Trump, Pada Rabu (20/1/2021), setelah pelantikannya, Presiden Joe Biden akan mengakhiri kebijakan Trump yang melarang imigrasi ke AS dari beberapa negara mayoritas Muslim. Biden mengajukan RUU reformasi imigrasi komprehensif kepada para anggota Kongres pada hari pertamanya menjabat.

Dari ulasan ini, terlihat jelas perbedaan kebijakan yang terjadi antara Trump dan Joe Biden, dimana terjadi keterbalikan diantara keduanya. Dimana Joe Biden memanfaatkan sepuluh hari nya menjabat sebagai presiden AS dengan memebuat kebijakannya untuk mengakhiri keputusan larangan imigran mengunjungi AS secara umum, dan secara khusus untuk imigran negara yang mayoritas muslim.

Banyak hal yang bisa memotivasi Presiden Joe Biden dalam kebijakannya mengambil langkah - langkah berlawanan dari pendahulunya Donal Trump. Entah hal tersebut bisa dilakukan oleh Joe Biden sebagai presiden baru terpilih atau justru hanya semata-mata untuk kepentingan politiknya saja dalam mengambil hati para simpatisan atau pendukungnya. Atau memang Presiden Joe Biden memiliki jiwa dan misi menjadikan negara AS yang menjunjung perdamaian dan toleransi. 

Terlepas dari bebebapa  kemungkinan yang ada, langkah presiden Joe Biden kurang lebih mengandung kebaikan dalam hal upaya menjaga keutuhan perdamaian antar negara dan dunia.

Penulis : Agustinus Mendrofa || Stisip Widuri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun