Gambar: Stem Cell / Sel Punca
Setelah membuat heboh dengan menyiarkan secara langsung (live) proses kelahiran putrinya di RCTI, pesohor Anang Hermansyah dan Ashanty kembali membuat berita. Kali ini tentang tali pusar putri mungilnya yang baru lahir. Anang menyimpan tali pusar putrinya tersebut pada sebuah bank khusus dengan biaya mencapai ratusan juta rupiah. Tujuannya adalah untuk berjaga-jaga jika suatu hari nanti putrinya terkena penyakit kronis.
Lalu apa hubungannya tali pusar dengan penyakit kronis.?
Begini, merujuk pada penjelasan ahli kedokteran dan beberapa referensi yang saya rangkum, ternyata di dalam tali pusar terdapat sebuah sel yang disebut SEL PUNCA atau Stem Cell. Sel ini dipercaya dapat memperbaharui sel jaringan yang rusak akibat berbagai penyakit degeneratif (penyakit akibat penurunan fungsi organ / penuaan), misalnya memperbaiki jaringan jantung yang mati pada pasien serangan jantung, menumbuhkan sel pada jaringan otak atau saraf dan pembuluh darah baru pada pasien stroke, memperbaharui organ ginjal yang rusak, terapi anti penuaan dan mengganti kulit pada pasien luka bakar. Selain itu sel punca juga diyakini dapat menyembuhkan penyakit lupus, diabetes dan komplikasinya, Parkinson, Alzheimer, arthritis, cedera tulang belakang, memperbaiki kerusakan tulang dan lain sebagainya.
Ada dua jenis sel punca.
1. Sel punca embrionik (embryonic stem cell) yang bersumber dari embrio makhluk hidup.
2. Sel punca dewasa (adult stem cell) yang bersumber dari organ atau jaringan seperti sumsum tulang, darah tali pusat, jaringan tali pusat, plasenta, jaringan lemak, otot dan kulit.
Perbedaan dari kedua sel punca ini selain dari sumbernya adalah dalam hal kemampuannya berdiferensiasi. Sel punca embrionik mampu berdiferensiasi membentuk semua jenis sel (pluripoten), sehingga secara logis hampir semua penyakit degeneratif dapat diperbaiki oleh sel punca embrionik. Sebaliknya, sel punca dewasa memiliki kemampuan diferensiasi lebih rendah dari sel punca embrionik, yaitu hanya mampu mengubah diri menjadi beberapa jenis sel yang umumnya segolongan (multipoten), sehingga penggunaannya menjadi lebih terbatas.
Dalam proses penyembuhan penyakit menggunakan sel punca, dapat dilakukan dengan 3 jenis transplantasi :
SATU: Transplantasi autologus: Menggunakan sel induk pasien sendiri seperti yang dilakukan Anang pada putrinya.
DUA: Transplantasi alogenik: Menggunakan sel induk dari donor yang cocok, baik dengan hubungan keluarga atau tanpa hubungan keluarga.
TIGA: Transplantasi singenik: Menggunakan sel induk dari saudara kembar identik.
Apa yang dilakukan Anang Hermansyah dan istrinya adalah sebuah tindakan antisipatif saja. Jika sewaktu-waktu putrinya atau keluarganya membutuhkan sel punca maka sel tersebut sudah tersedia di bank.
Salam
*Sumber: Dokter, Buku "Stem Cell" Dasar teori dan aplikasi klinis, google.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H