Mohon tunggu...
Agus Maksum
Agus Maksum Mohon Tunggu... -

Praktisi Kesehatan Naturopati dan Pebisnis Online dengan Tangible Produk di Bidang Kesehatan dan digital, Dulu sekolah di Instrumentasi Medis Fisika ITS Surabaya.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Skenario Revolusi Orange Ukraina Untuk Memenangkan Jokowi pada Pilpres 2014

16 Juli 2014   23:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:08 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Mari Perhatikan Step by Stepnnya)

Pertanyaan yang mengganggu piliran saya dalam banyak keanehan -keanehan dalam Pilpres 2014 mulai terjawab.

Keanehan PertamaTentang Kubu Jokowi Jk yang melakukan Klaim Kemenangan sangat dini ketika Quick Count baru terkumpul 70%, juga mengapa membutuhkan banyak sekali lembaga surveiuntuk membuat Quick Coint, Kalau hanya sekedar tahu kira-kira berapa persen suaranya, menang atau kalah khan cukupdua atautiga lembaga yang kredibel saja.

Keanehan yang kedua Kubu Jokowi Jk tidak pernah mau mengeluarkan Statementuntuk menghormati keputusan KPU bila Kubu Prabowo Menangmalah dengan Tegas bertahan pad StatemenHanya kecurangan yang dapat mengalahkan Jokowi-Jk

Keanehan ketigaPihak pendukung Jokowi Jk selalu memprovokasi Masyarakat untuk membuat kerusuhan kalau KPU menetapkan Prabowo-Hatta sebagai pemenang

http://www.aktual.co/politik/125945prabowo-menang-projokowi-akan-menentang-hasil-kpu

Keanehan keempatKubu Jokowi-jk selalu berupaya mendelegitimasi KPU, misalnya pernyataan Burhanudin Muhtadiyg kebalik balik kalau RC KPU memenangkan prabowo maka real Count KPU yg salah sebab standarnya Quick Count lembaganya, Ketua KPU menyatakan 22 juli tidak final krn masih ada upaya MK di anggap sebagai Ambigu, padahal itu adalah prosedur yang sama-sama sudak di ketahui bahwa kalau ada gugatan ke MK maka KPU harus menunggu putusan MK.

dan masih banyak lagi sebenarnya keanehan keanehan tapi cukuplah itu saja sebagai bahan renungan

Sebagai mantan aktivis mahasiswa pada masa reformasi 98 saya merasa adaaura skenario yang tidak beres pada pilpres 2014 ini,saya merasakan aktor-aktor intelektual kerusuhan mei 98 ikut bermain dalam Pilpres kali ini dan mendukung berada di belakang jokowi Jk ( Sofyan WanadiCSIS ) penjelasan silakan baca catatan saya Klikhttps://www.facebook.com/notes/agus-maksum/pertarungan-pilpres-2014-petanya-mirip-dengan-pertarungan-perebutan-wapres-98-tr/10152514083210789

Pertanyaan-pertanyaan tersebebut mulai terjawab setelah saya membaca cerita tentang

Revolusi Orange Ukraina

Sekilas Revolusi Orange Ukraina

SelengkapnyaRevolusi Orange Ukrainasilakan baca link berikut :

http://politik.kompasiana.com/2014/07/16/skenario-revolusi-orange-ukraina-untuk-memenangkan-jokowi-668671.html

1.Pihak Yuschenko (Pelaku Revolusi) menuding KPU Ukraina berbuat curang, intimidasi dan melakukan politik uang untuk memenangkan Yanukovich

2. Akhirnya massa turun ke jalan2 utama di kiev. selanjutnya Ukraina lumpuh perekonomiannya

3. Tentara ukraina turun untuk stabilkan keamanan.Selanjutnya internasional menuding Russia berada di balik Presiden Kuchma dan Yanukovich

Setelah membaca Revolusi Orange Ukraina saya menjadi paham ada skenario revolusi yang sedang di jalankan kubu Jokowi Jk dan orang-orang yang di belaknganya yang bisa berakibat kerusuhanmassa dan situasi Chaos di indonesia.

Tulisan ini saya buat sebagai upaya saya untuk menyadarkan adanya skenario berbahaya yang akan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa yang sedang berjalan dan sangat nampak di hadapan kita tanda-tanda dan step by stepnya.selanjutnya percaya atau tidak percaya terserah anda

Jawaban dari ke anehan pertama Buru-Burumekaukan Klaim kemenangan lewat Quick Count

Syarat mutlak Skenario Revolusi Kubu jokowi adalah menggiring dan menciptakan opini menang, itulah makanya kubu Jokowi menyewa banyak lembaga survei yang paling mahal dan paling di kenal untuk meyakinkan bahwa memang mereka menang buktinya Quick Count oleh lembaga-lemabaga Survei yang mereka anggap dan di anggap Kredibel, padahal sebenarnya Quick Count itu penuh skenario manipulasi.

Kubu Jokowi-Jk buru buru Dekalrasi kemenangan lebih awal walau data sampling baru masuk 70%supaya klaim kemenangan bisa mereka raih dulu supaya tidak kedahula, ini untuk menciptakan klaim kemenangan itu

Menagapa banyak lembaga Surveiya ini supaya lebih meyakinkan dan membuat orang terkecoh dan percaya bahwa quick countnya benar dan valid

Jawaban dari ke anehan kedua Keanehan yang kedua Kubu Jokowi Jk tidak pernah mau mengeluarkan Statementuntuk menghormati keputusan KPU bila Kubu Prabowo Menang.

Tentu saja tidak mau dan tidak akan, karena bagi kubu Jokowi-Jk justru moment di mana KPU mengumumkan kemenangan pada kubu Prabowo itulah mereka akan mendeklarasikan Revolusi dan menggerakan masa untuk turun ke jalan untuk menciptakan opini seolah-olah presiden pilihan rakyat yang sudah menang melalui Quick Coint ternuyata di kalahkan oleh KPU dan menganggap KPU berlakuk curang, acuan Kubu Jokowi-Jk adalahQuick Coint yang Kredibel oleh lembaga-lembaga yang Kredibel.

itulah sebabnya kubu Jokowi Jk selalu membuat statement yang menghipnotis Hanya kecurangan yang dapat mengalahkan Jokowi-Jk

Inilah jawab yang terang dan benderang mengapa Kubu Jokowi-Jk tidak pernah mau mengeluarkan Statementuntuk menghormati keputusan KPU bila Kubu Prabowo Menang

Jawaban dari ke anehan ketiga Pihak pendukung Jokowi Jk selalu memprovokasi Masyarakat untuk membuat kerusuhan kalau KPU menetapkan Prabowo-Hatta sebagai pemenang

Kubu Jokowi Jk sudah berhasil memprovokasi massa pendukungnya di bantu para intelektual bahwa Jokowi adalah presiden pilihan rakyat dan olehk arena itu harus di perjuangkan oleh mereka termasuk kalaupun harus mengepung KPU dan turun ke jalan

Jakarta, Aktual.co —Massa Pro-Jokowi (ProJok) Jawa Barat akan menentang keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) apabila memenangkan pasangan Prabowo-Hatta dalam pemilihan presiden beberapa waktu lalu. ( selengkapnya silakan baca : http://www.aktual.co/politik/125945prabowo-menang-projokowi-akan-menentang-hasil-kpu )

Jawaban dari ke anehan keempatKubu Jokowi-jk selalu berupaya mendelegitimasi KPU

Ya upaya ini sebagai bagian dari paket penciptaan opini bahwa kubu Jokowi Jk merasa di curangi bahkan mereka akan menciptakan opini KPU pun sdh menjadi bagian sistimatis kecurangan yang menyebabkan mereka kalah, dan hal ini akan di jadikan sebagai bahan bakar untuk massa semakin marah.

Oleh karena itu tidak heran bila sekarang ini begitu massivenya kubu Jokowi-Jk menciptakan opini menang melalu jaringan media maistream seperti Tempo, kompas, Jawapos, Jakarta Post dan pasti Metro Tvini adalah upaya Hipnotis untuk meyakinkan pendukungnya dan Publik bahwa Jokowi telah menang.

Setelah membaca ini silakan di renungkan dan di cocokkan dengan keadaan

inilah Skenario Revolusi Orange Ukraina untuk memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2014 di Indonesia

20. Apabila dikaitkan dengan pilpres Indonesia 2014. Mengapa saya kaitkan dengan revolusi orange?

21. Pihak Jokowi akan memposisikan Jokowi adalah Yuschenko Indonesia. Jadi nanti tgl 22 Juli 2014, bila KPU umumkan pemenang adalah Prabowo Hatta

22.KPU akan dituding curang, politik uang dan intimidasi (modus revolusi orange)

23. Padahal secara rekap real count Prabowo memang benar2 menang di lapangan. Perjuangan 10 tahun tdk bisa dibandingkan dengan kerja 2 tahun

24. Prabowo lebih populer di rakyat Indonesia. Jokowi populer di media massakarena pencitraan

25. Tapi kalo prabowo, sosok pemimpin yg tegas dan mampu membawa kestabilan ekonomi

26. Tahu akan kalah, Pihak Jokowi akan buka lebar-lebar campur tangan asing untuk menengahi keadaan darurat

27. Guruh minta PBB ikut mengawasi pilpres 2014 indonesia-baru.liputan6.com/read/2074792/g…

28. Aneh nya, Presiden Soekarno sangat anti terhadap campur tangan asing di Indonesia. Bahkan memutuskan keluar dari PBB tahun 1965

29. Jadi bisa kita lihat siapa penjual bangsa ini ke asing? Siapa yg mengundang asing untuk ikut campur di Indonesia?

30. Begitu pula dengan kedatangan Bill Clinton. Diundang siapa? rmol.co/read/2014/07/1…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun