Mohon tunggu...
Lilik Agus Purwanto
Lilik Agus Purwanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

belajar, belajar, mari terus belajar follow twitter: @aguslilikID web: http://aguslilik.info

Selanjutnya

Tutup

Politik

Buwas Jadi Jinak

7 September 2015   14:25 Diperbarui: 7 September 2015   14:25 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditenggah giat-giatnya lembaga Kepolisian melakukan pemberantasan korupsi, dan mendapatkan citra positif dari masyarakat, kembali lembaga ini didera konflik memanas. Buwas yang mendapatkan apresiasi dari banyak kalangan atas keberaniannya membongkar beberapa kasus korupsi dan pengelapan, namun akhirnya harus menerima nasib dirotasi ditengah-tengah proses pengungkapan kasus yang tengah ditanganinya.

Oase baru yang dihadirkan oleh Buwas sebagai Kabareskrim ternyata tidak bisa memuaskan semua pihak. Kendati kinerjanya mendapatkan apresiasi dari masyarakat, namun itu dinilai lain oleh segelintir orang yang dirugikan oleh keberadaan Buwas. RJ Lino yang mengancam mundur, Sofyan Jalil dan JK yang mengkritik tindakan Buwas menjadi penanda ketidak puasan kinerja Buwas. Melalui tangan-tangan yang tidak bisa ditelisik, secara mengejutkan Buwas kemudian bertukar jabatan dengan Anang Iskandar. Tentu banyak disayangkan tindakan rotasi ini, karena dianggap menghalang-halangi tindakan pemberantasan korupsi. Nyatanya, gencarnya KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi berujung pada kekisruhan yang menyeret beberapa ketua dan anggotanya menjadi tersangka, sebut saja Bambang Widjojanto, Abraham Samad, dan yang pertama dulu Antasari Azhar, ditambah lagi kriminalisasi atas komisioner KPK yang lain yakni Bibit dan Candra. Dan kini KPK seperti macan yang tidak punya taring, demikian juga Polri kemudian. Lantas kita berharap kepada siapa lagi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun